Rabu, 20 Februari 2013

Hidup di asrama katolik.

Sesudah beberapa hari sampai di jogya  aku mulai tau tata cara orang jawa  ,halus  ,lembut kedengarannya ,harus nunduk kalau lewat di depan orang yang lebih tua dari kita, monggoooooo,atau permisiiiiiiiii.rasanya susah bagiku nunduk2, punggungku sakit, tapi orang pendatang harus menye suaikan diri dengan keadaan setempat.
    Kita harus belajar, kami dikasih makan tapi lauknya  tempe, tahu, kok aneh ? pikirku lauk kok tempe ?. Di rumah kami yang namanya lauk yah ,ikan laut, ikan asin atau ayam ,danging, .aku benar2 tidak bisa makan ,aku minta ganti dikasih greh ,(ikan asin ). Kadang telur asin ,tidak apa2lah yang penting tidak tahu,tempe. Temanku yang bernama sondang,  malah bawa semua lauk tempe ke kamar dan mulai di tusuk dengan jarum yang ada benangnya lalu digantung. Tiap kita ada lauk tempe semua di gantung seperti korden....dia asyik  bermain dengan tempe, kadang di bikin gambar, diwarnai katanya biar jadi barang antik . 
     Saking pingin nya aku ngomong jawa  aku mulai belajar sama sr katolik, aku tanya gimana yah , bilang selamat tidur dlm bahasa jawa ? Suster bilang  sugeng ngorok ..,! aku langsung praktekan  sa ma dia malamnya, " sugeng ngorok suster" ! eh... dia marah katanya itu saru? In. " Lho kan suster yang ajarin ?" baru dia tertawa setengah mati, berarti suster juga ngajarin yang kurang baik, aku tidak mau lagi belajar sama dia.
     Temanku Teo sudah dua tahun duluan dari ku, dia sudah mulai bisa bahasa jawa, kami rame2 pergi keluar beli kacang, tidak jauh dari asrama. Dia mulai nawar2, yang punya bilang kalidoso, dia tawar selawe, lho kok kamu naikkan harganya ? kata yg jualan , kan sudah saya kasih duapuluh ? nggak taunya dia juga masih kurang paham bahasa jawa, memang susah bagiku belajar bahasa jawa . 
     Pada awalnya aku hanya hafal selawe, uang beca ke malioboro, jadi kalau libur kami jalan kaki ke malioboro, pulangnya naik beca, kalau dia mau kasih harga selawe, tapi kalau tidak, kita  jalan kaki lagi sampai di asrama. 
    Pernah kami di undang makan2 dalam rangka syukuran oleh seorang kerabat yang baru selesai kuliah, kebetulan acara pestanya malam hari, maka kami harus minta ijin ke ibu asrama, katanya "oke" tapi jam 9 sudah masuk kandang. ya begitulah ... yang penting di kasih ijin keluar, ternyata tem patnya jauh...,  pulang nya jadi terlambat, sudah jam 11 malam, kami agak ketakutan. Sakin takutnya sesampai di depan pintu asrama kami copot sepatu biar bu biara tidak terbangun, pelan2 pintu di buka kepala jaga, kami masuk berjinjit, tiba2. terdengar klik pintu kamarnya terbuka, dia bilang : " ini jam berapa ?" kami seperti tikus masuk perangkap...hahahahaaa....???
     Dia bilang ,karena terlambat pulang ,kami dapat hukuman 3bulan tidak boleh keluar asrama .Bayangkan ,!lama juga nih.kami diam ,dia bilang lagi ,kalian haru tau,masih pendidikan ,blablabla,sanah tidur .besoknya kami ,berdiskusi ,gimana cari akal untuk bisa keluar .kami perhatikan ibu asrama tidur siang ,ada pintu keluar dari belakang asrama ,kalau siang di buka .Kami senang dapat Ide begitu baik ,kami ahirnya keluar dari belakang ,tapi siap2 cari alasan kalau kebetulan bertemu .tiap kali keluar kami bawa amplop di tas ,kalau ditanya kami bilang dari depan geposkan surat untuk orangtua .hahaha.
      Tapi suatu hari aku di panggil direktris ,Zr Martutini ,orang belanda galaknya minta ampun .aku kaget ,ada apa yah ?taunya dia kasihtau bahwa dia dapat telpon dari direktur sma ku dulu ,menyatakan bahwa sudah lama tidak kirim surat ke rumah .sialan ,ada2saja nih ,aku jawab aja sudah ku kirim.dia marahin aku :ince jangan seperti kacang ,lupa akan kulitnya . Dia tidak tau harus hati2denga wang saku yang tidak seberapa ,aku tidak pernah dapat wessel seperti teman2ku lainnya.wang saku yang sedikit harus beli sabun,seragam d l l ?gimana aku harus bagi2?susah deh makanya kalau tidak ada yang penting ,tidak mikir utk kirim surat,mereka di desa juga tidak mau tau dengan keadaanku ?.memang diasrama tdak terancam kelaparan semua tersedia tapi bukan cuma makan ?teman2 beli sepatu ,baju ,aku tinggal lihat doang .disuruh antar ke kota ,kamu sendiri tidak beli apa2.?
     Tapi aku bukan sendiri yang tidak pernah dapat kiriman.aku maklum orang tuaku ,adek2kumasih banyak berjejer dari belakang,mereka juga butuh banyak biaya,karena aku berpikir ,yang penting bebas dari tanggungan orangtua.banyak teman yang dari luar jawa,tapi kebanyakan dari mereka kiriman dari romo2katolik.maklum sekolah ini adalah kepunyaan katholik.Kadang kita mau di didik serti biarawati ,hehehe .cerita dengan biarawati ,mereka juga ada faforit dari romo,kadang aku lihat ,mereka seperti org pacaran aja nih .mereka masuk kamar jang tidak ada penghuninya ,lalu pintunya di tutup .mereka lagi apa disana?
    Kami bilang aja mereka lagi pacaran ,tidak boleh diganggu !sesudah satu jam mereka berdua keluar dengan muka ber seri2 .tapi zr yang satu ini ,aku paling tidak suka ama dia ,terlalu ber pura2 pintar ,cuma karena dia biarawati ,mereka jadi bos.kalau kita tidak pintar ambil hati;siapkan minum kalau idamannya datang ,dia marah 2.aku tidak pintar ber pura2 .memang makin lama kita bergaul dengan org jawa ,makin terasa juga mereka yang pura2baik didepan tapi begitu kau berpaling ,kamu mau di tusuk dari belakang.ini pengalamanku dengan sejawatku ,aku pikir dia bisa di percaya ternyata malah cari gara2biar aku dimarah sama ibu asrama.tapi saya pikir karelna dia cemburu ,karena aku sering di bezuk ,dia sendiri tidak pernah,aku tau dia pernah kirim surat ama anaknya pasien ,taunya tidak ditanggapi .bapaknya yang mondok cerita ama bossku ,lalu dia cerita sama aku ,saat itu bossku masih baik .saat itu aku dibilangin anak mas nya .
      Hemmm memang dia baik ,kadang sepatunya dikasih kalau dia sudah tidak suka .dia bantuin aku cari kos utk adekku yang baru datang dari kampung.Tapi karena dia sebelum masuk biarawati dia pacaran dengan orang sumatra ,wah sepertinya dia kembali ke zaman bahula waktu mereka masih pacaran .dia ceritakan semu,sampai ahirnya dia masuk biarawati.kakaknya yang laki masuk jadi pastor .mereka hanya dua orang bersaudara ,satu pastor satu biarawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar