Rabu, 27 Maret 2013

Dia Ambil Jalan Terakhir.

Dia selalu berangkat tepat pada waktunya seperti orang mau ke kantor, pulang juga kira2 seperti teman2 sekantornya. Istri tidak pernah curiga, uang belanja tetap beres, mereka seperti manusia2 intlektual.
Suatu ketika dia cerita mau pulang katanya "ada penempatan di kota lain, mereka harus pindah". Mereka cari rumah agak di desa biar udaranya bersih, demi karier suami, istri siap menerima . Untuk itu istri minta tolong pada orang tuanya, kebetulan mereka berkecukupan. Bapaknya sudah agak curiga karena belum lama jadi me nantu, masa' sudah pinjam uang sama mertua, dengan alasan uang muka rumah, yang mau di sewa nanti.
     Tapi dia bilang "jangan kasih tau anak putrinya", nanti dia kembalikan sesudah terima gaji di tempat yang baru. Perpindahan berjalan dengan baik, mereka punya rumah cukup besar untuk keluarganya. Karena tidak lama lagi mau punya anak kedua. Memang dulu suaminya yang bernama Gunung pernah di kedokteran, tapi cuma satu tahun, karena orang tua yang tidak mampu membiayai.
     Terpaksa dia kerja malam sebagai sopir ambulance, wah rasanya ...dia membayangkan kalau dialah yang jadi dokter jaga. Karena kerja malam, dia tidur siang, ada acara2 pesta keluarga dia bilang : "kalian aja yang pergi aku capek banyak pasien hmmmm" .Memang dia tetap benar ikut ke mana2 dengan ambulans. 
     Dia tidak bohong, dia cerita bagaimana tadi malam ada kasus pasien yang meninggal karena tabung gas yang meledak. Perempuan itu lupa kalau dia masak sesuatu, sambil nonton sinetron, di lantai atas.Tiba2 dia teringat masakannya, dia turun mau matikan kompor gasnya, tapi begitu dekat dapur ....buarrrrr.... tabung gas meledak, dia kesambar lalu terbakar.
     Nah dia ceritakan semua pada istrinya, harus hati2... yah ?. ..katanya.Tapi makin lama makin susah untuk berbohong, uang pinjaman makin habis, sebentar lagi istri mau melahirkan. Dia makin mudah tersinggung dan marah, pada istrinya, istri cerita sama orang tuanya .
     Bapak cari intel untuk mengikuti Gunung menantunya, dan mengambil beberapa photo sebagai tanda bukti. Duh... ampun ... dia pergi ke kasino, main judi, kadang dia menang, tapi kebanyakan kalah. Nah sebelum ludas duitnya dia merasa ada yang ikutin, malamnya dia pulang, rencana mau bunuh semua keluarganya.
     Tapi seperti ada malaikat penolong, istri sudah lari ke rumah sakit, dan anaknya di tempat mertua. Gunung tidak tau, dikirain mereka sudah tidur, dia buka pintu dapurnya pelan pelan, lalu gasnya dibuka, dia duduk di kursi, dinyalakan lampu. Bruummmmm.....rumah yang di sewa terbakar seketika, dia bunuh diri dengan gas. Tamatlah riwayatnya, di tonel inilah terakhir dia dijepret oleh intel sewaan mertuanya, sepulang dari casino,FIN

Dokter bejat


Ber tahun2 dia sudah kerja di klinik kecantikan. Seperti biasanya dia mulai siapkan alat2 yang dibutuhkan untuk membesarkan payudara seorang gadis, ukuran sudah ditentukan. Karena sebelum operasi diadakan consultasi dengan dokter. Anak remaja sebenarnya sudah cantik, tapi belum merasa puas, dia mau besarkan payudaranya. Apa sebabnya? Pacarnya tergoda sama teman sekelasnya yang punya payudara besar. Si anak gadis diantar ibunya, dia tidak keberatan. Semua beres tinggal tunggu jamnya.
     Si Dokter kasih tau ibunya kalau anaknya nanti mondok beberapa hari, biar diawasi, tidak ada effek seconder."Yah... yah dokter" katanya dengan senang hati .Dia mau anaknya benar2 lebih cantik nanti dengan payudara gede. Biasanya perawatnya yang jaga, tapi malam ini dokternya kasih tau, kalau malam ini dia  yang jaga. Perwatnya senang, dia bisa tidur nyenyak nanti malam.
     Mereka tidak menduga apa2, keluarga pasien juga tambah senang, anaknya diutamakan. Operasi berjalan baik pasien di antar ke kamar yang sudah tersedia, masih belum bangun. Semua sudah pulang tinggal dokter dengan pasien, sedikit demi sedikit dia mulai bangun, pipinya mulai di elus2 sang dokter, sang dokter berbisik, "payudaramu sudah tambah besar seperti yang kau inginkan, berbahagialah" katanya, dokter mulai menurunkan tangannya sampai ke bagian paha, antara sadar dan tidak siremaja senang, dokternya makin bernafsu, ditelanjanginya pasien, lalu dia perkosa.
   Si remaja kesakitan, dia tidak tau apa sebenarnya yang terjadi, lalu tertidur lagi. Besoknya dia merasa kesakitan di bagian kelaminnya, dia heran ? dia teringat waktu dia setengah sadar, sang dokter mengelus elus pipinya, dia tidak mimpi, dokter melakukan sesuatu tadi malam. 
     Dia kasih tau ibunya ".ahhh itu mimpi... nak, karena obat narchose, tenangkan pikiranmu, sebentar lagi kau sudah pulih". Malam kedua dia pura2 tidur, tapi dokternya tau, dia diberikan suntikan lagi biar tidurnya nyenyak," tidak ada mimpi buruk", katanya, terulang lagi seperti malam sebelumnya.
     Tapi tiba2 istri dokter datang, megapa suaminya mau jaga di klinik, dia curiga, cepat2 dia masuk ke kantornya, dia tidak melihat suaminya. Dimanakah dia?... lalu dengan pelan2... dia buka pintu kamar pasien dan ...,matanya terbelalak.... ",mimpikah aku?" katanya. 
     Dia ambil obat bius dia taruh di muka suaminya, sama seperti pasiennya, dokternya terjatuh kebawah, dalam keadaan telanjang. Dia seperti binatang yang dikusai nafsu berahi, istrinya melapor ke polisi, dia dipenjarakan, dan kliniknya di tutup. Pasiennya cuma di kasih ganti rugi, payudara gratis, istrinya minta cerai. Perawat jadi penganguran buat seterusnya, karena sudah tua, untuk cari kerja..

Selasa, 26 Maret 2013

Drakula kecil di Ukraina

Debu.... debu...jalanan... di Ukraina...sepanjang 100 km  hanya penuh dengan pasir, kita jalan pelan2, biar tidak sampai terjerat masuk lobang . Kadang ada mobil yang datang dari arah berlawa nan, tapi mereka biasanya pakai mobil yang 4 w driver, biar gampang untuk keluar. Kami tidak melihat ada larangan untuk lewat, di kejauhan kami melihat ada mobil yang kemping dekat pantai. Tapi gimana yah mereka sampai di pinggir pantai ? kami lewat sudah agak jauh tapi kami masih tetap dibawah jalan, banyak danau2 kecil, kadang2 ada ular yang lewat, banyak burung, akhirnya kami ikutin jalan menuju ke pantai, harus lewat danau yang sudah kering, karena terlalu panas, dan sudah lama tidak datang hujan. Kami juga melihat dikejauhan ada mobil parkir, mereka sedang memasang tenda, berarti mereka mau kemping disana.
     Karena sudah mulai sore, kami memutuskan untuk beristirahat dan tidur dimobil saja. Susah milih tempat untuk parkir, karena hampir semua tempat berupa pematang sawah yg agak besar bergelombang, tidak ada yg datar, dan harus lihat angin datang dari mana agar tidak tertimbun debu. 
Setelah  dapat tempat yang datar,  dekat pantai yg bagus, kita ingin mandi, ternyata ada larangan bagi wisatawan untuk mandi disana," terlalu bahaya". katanya
     Melihat banyaknya botol2 yang ditinggakan disana, aku pikir banyak pengunjungnya, hampir sepanjang pantai itu penuh botol beer, votka dan lain2. Dari Eropa kita sudah terbiasa bawa sampah pulang kalau tidak ada tempat sampah, kemanapun kita piknik. Aku takut kena pecahan botol, satu botol sudah remuk waktu mobil mundur mau parkir. 
     Sambil menikmati pemandangan di sekitar pantai, kami mulai keluarin kursi yang dari plastik, lalu duduk untuk menikmati matahari terbenam yg biasa disebut " sunset". Benar2 bagus makin lama makin kecil, begitu matahari terbenam, terdengar suara nyamuk...nging... nging ....nging,..ramai sekali. Busyett....!! mereka banyak banget....entah dari mana saja datangnya, aku bilang nyamukkkkkk.....,,, sambil lari masuk ke mobil menghindari gigitannya, tapi ada dua tiga ekor yang sempat masuk.
     Kami tidak bisa keluar dari mobil, karena nyamuk menunggu korban sampai gelap, katanya "nyamuk tidur kalau sudah malam". Benar juga setelah gelap...nyamuknya hilang, kami bisa bebas jalan2 di sepanjang pantai, sambil mendengar deburan ombak.
     Tapi besoknya, duhhh .... ampun deh....nyamuknya datang lagi lebih banyak dari kemarin sore, hinggap di sekeliling mobil, ributnya nging....nging.....ngiiing.....,sepertinya mereka kelaparan. Terpaksa kami harus pergi mencari tempat lain yg bebas dari nyamuk, tapi mustahil rasanya karena sepanjang pantai banyak sampah botol bekas minuman para pengunjung yg tidak bertanggung jawab.
Ternyata orang dari Rusia yang kemping dekat kami, juga mengalami hal yang sama, mereka juga mencari tempat yang lain untuk menghindari serangan nyamuk. Akhirnya kami lanjutkan perjalanan sampai ke laut hitam. Pantai Ukraina yg indah walau penuh sampah dan nyamuk kami tinggalkan.

Senin, 25 Maret 2013

Kenangan Masa Kecil

     Marina kaget ??? .......Dia sudah berusaha membatu orang tuanya sedapat mungkin di desa yang terpencil dan jauh dari segala-galanya, mereka bekerja keras sampai anak yang baru lahir aja sudah harus berdikari ?.persis seperti burung, kalau sudah bisa terbang, lepas dari tanggungan induknya. Sama halnya dengan Marina, dia masih umur 4 tahun, tepatnya hari jumat, orang tuanya pergi ke pasar, tinggallah dia berdua sama adiknya, dengan si ompung yang sudah pikun .
     Marina membawa adiknya mandi sekalian bawa air sebisanya, yg letaknya agak jauh dari rumah. Disana dia lihat ada ular lagi mandi, Marina ambil ranting lalu di pukulnya air dekat ular itu  biar pergi. Dia tidak takut karena orang tua bilang, ular itu penjaga mata air. 
     Mereka pulang dengan adiknya, karena sudah sore, Marina menanak nasi biar orang tua senang kalau nanti sudah pulang, dia merasa sudah tau caranya. Setiap hari dia melihat mamanya nanak nasi Dia ambil periuk yang dibuat dari tanah, dia ambil beras, lalu di tuangkan semua, lalu di taruh air yang di bawanya tadi, ketika dia mandi. Lalu dinyalakan apinya, pelan2, setelah beberapa saat memasak, dia mulai mencium bau gosong, ternyata airnya lebih sedikit dibandingkan dengan beras, dia minta air sama ompungnya, tapi ompungnya bilang "tidak ada", api mati, nasi yang dimasak jadi hangus.
     Begitu orangtuanya sampai di rumah, dengan bangga dia berkata, "mak aku sudah masak nasi" .Dia kirain orangtuanya juga senang dan bangga dengan apa yg dia kerjakan, tapi malah sebaliknya , Ibunya geram dan marah, dia dipukuli dengan lidi yang kecil tapi kuat aik... aik.... dia menagis se jadi2nya, ayahnya diam aja, ibunya semakin menjadi2 tidak henti2nya memukul, sampai anaknya tak berdaya, karena sudah terlalu sakit, badannya bengkak sampai pada bagian mukanya hingga dia tidak sadarkan diri.....dia pingsan.  
     Malamnya Marina panas tinggi, ayahnya marah, tapi sudah tidak ada gunanya, mereka sibuk harus turun lagi ke kota membeli obat penurun panas. Marina masih ingat namanya Naspro, lalu di kompres badannya. Malukah mereka ?.... Marina kurang tau, tapi Marina tidak pernah lupa kejadian itu sampai sekarang. Terlalu berbekas dihatinya, kadang air matanya masih keluar, bila ingat kejadian itu. Apalah gunanya anak kecil disiksa ? Toh nasinya sudah gosong ? Ataukah hanya untuk kepuasan? atau karena beras terlalu mahal, dan mungkin untuk makan satu minggu ?...entahlah.
     Marina merasa tersiksa, kadang dia diam aja, makin lama makin besar dia lebih dekat dengan bapak, si ibu senangannya gomel, cerewet. Marina makin menjauh, dia malah pernah tidak omong sama ibunya. Kalau ibunya beli bahan untuk baju, Marina tidak ambil pusing, dia simpan dilemari , sampai ibunya jengkel dan ngomel  lagi, marah lagi, Marina sudah biasa, lebih baik tidak pakai baju yg dibelikan kalau ibunya yang milih.
    Semua kebutuhan sekolah dia minta sama bapaknya, Ibunya sampai merasa cemburu, dia bilang Marina anak bapak. Dia tidak tau kalau Marina masih ingat kejadian masa kecilnya, dimana saat itu dia berfikir kalau bukan dia yang ingin dilahirkan,? Marina mau keluar dari kumpulan ini, dia mau bebas, kadang dia bermimpi terbang jauh.... jauh, sejauh jauhnya mata memandang. Dia tidak pernah terima perlakuan ibunya sendiri.... sekejam itu untuk menyiksa dirinya ? "padahal ibunya sendiri selalu dimanja orangtuanya" katanya.
     Ah memang penyakit kali atau karena keadaan ekonomi? entahlah. Marina berjanji tidak akan kawin dengan sukunya sendiri, dan sedapat mungkin pergi jauh dari kota kediamannya, dan tidak banyak anak. Impiannya terlaksana, tapi malah kasihan dengan orangtuanya, bapaknya meninggal satu tahun sesudah dia berumahtangga. Dia malah membantu ibunya untuk menyekolahkan adik2nya yang berjejer dari pendidikan paling bawah sampai kuliah.
     Ingat waktu bapaknya meninggal, banyak sanak saudara termasuk orang2 kampung pada ngomong, 'anak2 yang kuliah yah pulang aja ,mau apa lagi" .Biasa orang kampung selalu banyak usil untung Marina pulang, dia bilang tidak yang kuliah berangkat semua kami yang berurusan. Adek2nyja berangkat semua melanjutkan kuliahnya ,Marina untung dapat suami yang baik dan pengertian mereka bagi2, wang penghasilannya.
     Mereka yang baru aja sampai di negaranya belum ada pekerjaan yang menetap ,Tapi mereka bagi2 agar adek2nya dapat melanjutkan sekolahnya. Dia lupa akan masa anak2 dulu ,walaupun ibunya masih tetap mengutamakan laki.Itulah katanya tradisi yang tak pernah masuk akal Marina.Marina yang sudah terbiasa melawan yang tidak benar ,walaupun dia masih kerja tidak jarang ada masalah ,tapi karena dia merasa benar ,dia berani,keluarpun jadi.Sekarang dia bahagia dengan keluarganya ,dia tidak pernah lalu tangan sama anak2nya ,karena pengalaman waktu kecil.FIn

Senin, 18 Maret 2013

Payudara yang kebesaran.

     Tiap pagi aku lewat dari depan rumahnya, dia selalu sibuk dengan koleksinya, di halaman rumah. Aku sebut "museum di vovinens". Rumah itu selalu  kelihatan rapih dari luar, ada binatang2, ada patung2, macam2lah.... penuh hiasan di kebunnya, tapi semua artivisial. Makin hari makin menunduk, si ibu yg punya koleksi karena payudaranya semakin besar, pungungnya jadi sakit, sakin besarnya dia bisa taruh tempat cup diatasnya kalau lagi minum kopi. hahahahaaa....Itu cuma seloroh dari orang2  kampung. 
     Punggung makin lama makin sakit, dia pergi ke dokter untuk consultasi, oleh dokter disarankan operasi untuk mengurangi lemak di payudaranya. Dia kasih tau sama suaminya, lalu suaminya bilang "buat apa ?, enak gitu bisa untuk bantalku", "hahahaaa... bolehlah tapi jangan terlalu banyak yah," operasi di laksanakan, untuk itu dia harus mondok untuk pemulihan kesehatan. 
     Nah ! temannya datang untuk besuk dan aku ikut mengantar, sambil omong2, kadang bikin lelucon, temannya tanya, kamu apakan B.H mu nanti...? "Oh kirim aja ke negara miskin, bisa dijadikan ayunan" katanya sambil ketawa, hahaha. dan lemak mu itu dijadikan minyak goreng? hihihihi.Wah gila2an mereka, tapi yang di operasi masih sakit kalau ketawa, takut jahitannya terbuka.
     Yang di operasi balik bertanya, apa kabar dari teman kita, madame Sadame? yang besuk bilang,     "Ohh dia sudah pulang dari rumah sakit, kemarin baru di kubur" katanya.Yah kalau sudah lanjut usia, mereka sering mengantar teman2nya ke liang kubur .Sudah lumrah makin lama makin berkurang, akhirnya tinggal seorang. Tapi di desaku ini, lebih banyak perempuan yang panjang umur, dan masih aktif berkebun. 
     Nah sudah hampir seminggu, yang di operasi di ijinkan pulang.Wah langsung dia tegak, dia bilang merasa lebih ringan dan dia lebih cekatan lagi menambah koleksinya."Ya ampun "dia beli boneka yang plastik yang besar, hampir sama besarnya dengan dia, lalu di bikin pakai behanya, yang sudah terlalu besar untuk dia sekarang. 
     Dia pajang di depan rumah, untuk menambah koleksinya dan diberi nama madame la grosss nene...Kita hanya bisa ketawa, karena selain tempat ini kampung sepertinya mati, tidak ada gairah hidup, pintu rumah semua tertutup, sepertinya tidak ada penghuninya lagi. Kadang ada anjing yang gong2, untung si grossnene, masih duduk terus di luar, tapi yang punya tinggal di dalam karena sudah ada penggantinya. Natal lebih cemerlang lagi karena di taruh lampu kecil yang beruwarna warni , penuh halaman rumah, pohon2.terimakasih grossnene.Fin

Batu Berkonde...

Di kampung halamanku nun jauh disana ada patung sepasang muda- mudi yg terbuat dari batu, yg perempuan masih lengkap dengan kondenya. Konon kabarnya mereka adalah sepasang anak kembar.  Siapa gerangan yang punya cerita itu? dan apa sebenarnya yang terjadi ? sampai bukit itu di namai batu marsanggul ? yg berarti "Batu Berkonde" ketika kami masih anak2 sering lewat dari sana , menggembalakan ternak sapi dan kerbau yg senang sekali makan rumput di daerah itu .
     Memang ada batu yang di tumbuhi pohon, yg daunnya rindang, sampai batu itu tidak kelihatan . Kalau aku pas lewat  dari sana ada rasa takut, tapi kuberanikan diri untuk melihat apakah batu itu benar benar ada kondenya? tapi sampai kini saya belum beruntung, karena tidak pernah melihatnya, yg ada cuma batu besar, sepertinya batu besar yang terlempar dari danau Toba waktu meletus. Batu marsanggul merupakan nama bukit, pemandangan yang indah, kita bisa melihat danau Toba dan sekitarnya, yg disisi sebelah Selatan terletak kota Balige.
     Mungkin sekitar 150 tahun yang lalu, bukit ini di jadikan perkebunan rakyat sekitar karena tanahnya yg sangat subur. Menurut cerita dari orangtua, ketika itu ada keluarga sebagai tuan tanah yang punya kebun luas di perbukitan tersebut, dan mereka  punya anak kembar : satu perempuan dan satu laki2, dan mereka berdua dibesarkan sama2. 
     Padahal menurut tradisi  orang Batak, kalau ada anak kembar beda kelamin, harus dipisahkan sejak lahir. Tapi karena keluarga itu hanya mempunyai si kembar, mereka mendidiknya sama2, dan sebagai petani mereka tentu membutuhkan tenaga untuk kerja di kebun atau dirumah. 
     Hingga mereka beranjak dewasa, mereka mulai mengambil alih pekerjaan orang tuanya, sebagai anak laki2 si kembar bekerja di kebun, dan kembarannya yg perempuan bertugas memasak di rumah, karena sedang musim tanam, maka dia minta biar adik kembarnya mengantar makan siangnya ke ladang. Dengan senang hati adeknya yang perempuan memasak makanan kesukaan kakak kembarnya, dan tepat jam makan siang dia datang membawa nasi dan lauknya.
      Kakaknya yang laki mulai menyalakan api, karena baru saja dia menangkap seekor burung, burung di panggang sampai masak, kemudian mereka bagi dua dan dia bertanya sama adik kembarnya  mau memilih bagian yang mana.? Adeknya bilang : "bagian ekornya" setelah itu mereka makan bersama dengan lahapnya. 
     Sesudah kenyang mereka istirahat sambil tidur2ran, entah siapa yg mulai,..... hingga mereka, tergoda untuk melakukan hubungan layaknya suami - istri. Mereka berpikir sejak dalam kandungan mereka sudah dijodohkan. Apa salahnya seperti suami istri......? 
     Begitu mereka selesai, mereka dikutuk oleh alam jadi batu dan yang perempuan masih pakai konde sesuai pada era mereka, yang laki biasa layaknya anak muda. Semua alat2 yang di pakai untuk kerja juga mengalami perubahan. Jadi sebagai "peringatan" batu itu di pajang di bukit tersebut, dan ceritanya terus saja mengalir turun temurun secara lisan biar tidak terulang kembali.
      Anak laki2 omp lambok no 2, pernah melihat batu tersebut, tapi ketika kita pulang bersamaan, aku minta ditunjukin. Kami pergi kesana mencari diantara pepohonan, karena sudah jadi hutan pohon pinus yang rungkut, akhirnya kami dapat juga tetapi sekarang hanya tinggal tempat duduknya saja, sedangkan kepalanya sudah hilang, mungkin hancur karena waktu.
     Orang yang pernah melihatnya mengatakan kalau batu itu benar2 pakai konde, apa ada orang yang mengambil untuk di jual?.... karena turist senang membeli barang2 antik untuk dijadikan koleksi.   Aku mengambil kesimpulan, mungkin si kembar di bunuh oleh orangtuanya karena tidak mau menanggung aib ?, lalu di makamkan disana, dan sebagai pertanda/ nisannya di ukir patung dari batu...sebagai peringatan bagi muda/i era itu..... masih dalam tanda tanya. 
     Tapi menurut orang tua2 tidak semua orang bisa melihatnya, kadang menghilang. Tapi dari kami sebelas bersaudara,cuma adikku yang no 2, yang pernah melihat karena dialah sigembala sapi dan kerbau selama dia masih di kampung. 
     Dia senang tinggal dirumah, lain dengan aku suka pergi jalan2, tapi dia hobby tidur, dan makan. Sebagai laki2 dia sangat dimanja, oleh ibunda tercinta, dia juga pernah ditanduk oleh sapi sampai ber bekas di dahi, dan sampai sekarang masih kelihatan. 
     Sesuai tradisi orang Batak kalau ada anak kembar seperti ini, biasanya mereka di pisahkan,  dan  perempuanlah yang di adopsi oleh tulang (paman)nya, siapa tau mereka jatuh cinta, biar tidak membuat malu keluarga, maka dianggaplah sepeti pariban, karena bagi orang batak, kawin sama pariban sangat di setujui, kadang malah dijodohkan, yah.....jaman dulu masih banyak perjodohan yg menurutku karena saat itu masih primitif. Adekku yg no 3 seperti itu kawin sama paribannya. Apakah mereka bahagia ? menurut yang kudengar tidak, paribannya ringan tangan, suka memukul dan minum? Tapi sampai sekarang mereka masih satu rumah, apa mungkin seperti yang dibilang pepatah ; jatuh cinta karena sudah jadi kebiasaan?.Fin

Pantai Haiva

"Terlalu indah kulukiskan terlalu susah kulupakan". Dia lama termenung sambil melemparkan batu2 kecil ke laut.Teringat masa muda waktu berjumpa dengan Nita kekasih pertamanya. Sudah berapa tahun ya pikirnya ? Mengapa mereka sampai berpisah? padahal mereka sempat berjanji untuk membangun rumahtangga, dan punya anak2.Yah waktu itu mereka bertemu di pesta ulang tahun, dia teringat bagaimana dia jatuh hati, saat pandangan pertama, dengan bibirnya yang merah delima , alisnya seperti semut beriring, dia ingin berkenalan, tapi agak malu2 .
     Ternyata dia tidak bertepuk sebelah tangan, Nita juga ada hati padanya. Mereka mencari tempat yg nyaman dan menjauh dari pesta ulang tahun, pergi ke pantai yg tidak jauh dari tempat pesta, jalan2 sambil berpegangan tangan, se olah2 sudah kenal lama dan tidak mau pisah lagi.....dasyatt..."cinta monyet" kata orang...hahahaha.
     Nita tanya..."Apa tujuanmu nanti sesudah selesai S.M.A.?" Dia menjawab; "orang tuaku , ingin saya jadi insiniur, dan saya juga tertarik" ."OOO begitu ?" Nita menanggapi. dan  kau Nita? rencanamu mau masuk apa? Nita bilang "mau jadi Foto model". Wah cocok juga, kamu langsing dan cantik, apa salahnya?.
     Sejak saat itu  mereka selalu pergi bersama,paling sering ke pantai, kadang mandi2, kejar2an di gelombang air, sampai Nita pernah hampir tenggelam karena terseret ombak yang bergulung dengan hempasan air yg tak terduga.
     Akhirnya tamat sekolah dia berangkat ke tempat lain, untuk kuliah, Nita tinggal di kotanya mengikuti acara yang disediakan bagaimana bisa megikuti Foto model. Tapi dia merindukan kekasihnya yang tinggal berlainan kota dengan dia, dia nekat pergi untuk menjumpainya, kebetulan ada waktu tersisa. 
     Mereka sewa kamar di hotel sederhana, tidak terlalu mahal. Nah sampai kekasihnya hampir selesai kuliah, mereka tetap bercinta, kelihatan sangat bahagia. Tapi Nita sudah mulai bosan menunggu lamaran dari kekasihnya, dia ingin kepastian kapan mau dinikah. kekasihnya menjawab dengan santai ;"Kenapa harus menikah.....? begini saja... kita sudah...sangat bahagia ? 
     Nita jengkel dia ambil keputusan menerima lamaran dari seorang perjaka dari Haiva, Nita sengaja untuk menyakiti hati kekasihnya, maunya mereka habis nikah langsung cerai, tapi keluarga suaminya sangat baik dengan Nita. Hampir satu tahun lebih, baru Nita bisa menyingkirkan suaminya. Nita merasa bersalah tapi sudah terlambat, begitu tau Nita telah menikah, kekasihnya itupun menjauh , walaupun hatinya hancur lebur, seperti di sayat sembilu, dia pendam dalam dalam .
     Akhirnya dia kawin dengan perempuan dari Wina dan mempunyai dua anak laki2. Mereka tinggal tidak jauh dari Haiva, tapi dia tidak pernah cerita tentang Nita. Dia mau lupakan dari hatinya , walaupun kadang2 teringat, kalau dia jalan2 sama keluarganya ke pantai Haiva. Mereka hidup bahagia, punya penghasilan yang mencukupi.
     Didepan rumah mereka ada rumah yang sudah agak lama tidak ada penghuninya.Tapi hari ini tiba2 ada bapak yang sudah agak tua, mau menyewa rumah tersebut. Mereka tanya kalau butuh bantuan, si bapak bilang, "mari kita sama2 untuk visit", biasa kalau kita bertamu ke tempat orang selalu di tunjukkan dulu rumahnya, ada berapa kamar ? dimana, k mandi, wc, kamar anaknya , dll.
     Karena belum punya apa2 mereka undang si bapa minum teh, sekalian si bapa mau telpon istrinya. Mereka senang punya tetangga, kelihatan si bapa baik juga, mudah2an istrinya juga baik. Akhirnya tetangga baru mengangkati barang2nya, sorenya mereka disuruh datang sekalian untuk memperkenalkan istri.
     Mereka sekeluarga datang, langsung anak pertamanya lihat piano, dia mainkan ding... dang... dong....Bapaknya melarang "jangan itu tidak sopan". Sang istri masih di kamar  atas, lalu dia panggil "ma.... cheriii".... .Nita turun berdebar hatinya, tapi pura2 aja mereka tidak saling mengenal, salaman , "selamat datang". Kekasihnya ada didepan mata. Nita sudah lama mememdam rindu, dia tidak tahan lagi, malamnya dia coba untuk telp tapi kekasihnya juga telp, jadi mereka sama2 memutar telp , sehingga tidak pernah bisa nyambung, lalu mereka lihat dari jendela, sudah malam.
     Kekasihnya tidak bisa tidur lalu dia turun ke lantai bawah, buka kulkas, makan apa saja yang ada . Istrinya terbangun lalu cari suaminya, dia dapatin di dapur, lagi duduk sambil makan ,tapi lampu di matikan. "Mari tidur besok kamu harus masuk kantor", kata istrinya, dan istrinya kasih tau kalau besok ada rencana mau mengundang tetangga baru itu untuk makan malam, untuk menjalin keakraban.
     "Saya senang sama mereka, mereka baik" kata istrinya. Suaminyai tidak menyangkal, di iyakan aja, tapi hatinya merasa hancur, dia pergi kerja seperti biasa. Tapi dia tidak mau pulang untuk acara makan sore, lalu dia telp dari kantin.... kasih tau kalau dia masih ada kerja yang belum selesai," ja ngan ditunggu, makanlah kalian".Dia berdusta karena dia sayang dengan keluarganya, dia mau menghindar, jangan sampai terjadi hal2 yang tidak diinginkan.
     Dia pulang sesudah melihat dari jauh kalau tetangganya sudah pulang, dia buru2 masuk kamar, dia lihat tetangga sebelah, masih berdiri dekat jendela melihat kerumahnya. Dia putuskan mau libur ber empat dengan keluaganya, tapi istrinya tidak mau karena masih repot dikanto, mungkin nanti mau promosi katanya.
     "Dan minggu depan kita di undang makan ke tetangga yang baru"katanya. Mereka pergi lalu salaman, "selamat datang". Tapi mereka, Nita dan kekasihnya tidak tau kalau mereka sedang diperhatikan suaminya, lalu sesudah tamu pulang, mereka bongkar2 album yang lama. Nita sering bersamaan dengan tetangga itu. 
     Suaminya tanda tanya dia berkata dengan  agak cemburu;" Nita !!! berarti kamu kenal sama tetangga kita?". Nita asal jawab "ya...ya...ya dulu... dulu....semasih di sekolah bersama teman2", dia tidak pernah cerita hubungannya dengan kekasihnya, karena dia masih merindukannya setiap detik setiap waktu.
     Kekasihnya masih kerja dia pergi menemuinya, dan karena sudah saling merindukan, satu sama lain,mereka saling bertanya:" kemana aja kau pergi, mengapa kau tidak menunggu saya ?" Seperti kebiasaan mereka dulu, mereka pergi ke hotel sederhana kamar 9 di booking, untuk mengulang kembali kemesraan yg pernah terjalin.
     Mereka bilang mau memberi penjelasan mengapa mereka berpisah, tapi tidak pernah terlaksana , mereka dimabuk asmara, kalau ada waktu mereka berjumpa disana, lalu kembali ke rumah masing2. Suami Nita mulai cemburu karena melihat istrinya selalu akrab dengan tetangga, dia mau pindah ke tempatnya kerja. Mereka mengadakan pesta perpisahan, semua teman2 dan tetangga berdata ngan.
     Tapi Nita, tiba2 histeris dia menagis sejadi"nya dan berguling" di tanah, sampai dia di bawah ke rumah sakit. Dia mau mati saja, tidak mau hidup lagi, Suaminya datang, dia tidak peduli , penglihatannya hampa, kosong.
     Suaminya pergi minta pada tetangga barunya, agar mau menjeguk istrinya. Dia tidak mau, kasihan istrinya yg selalu pegertian, sederhana, tapi istrinya bilang; "pergilah kasihan dia". Memang betul begitu kekasihnya  datang, Nita makin baik, dan akhirnya bisa pulang

Harta warisan menghancurkan keluarga.

     Kami naik bus dari Waingapu ke Wakabubak jalan yang ber liku2, sering tidak ada asphal, pulau ini benar2 masih jauh ketinggalan, dari pulau2 lainnya di indonesia. Disini banyak kuda, jadi tidak heran kalau  ada pacuan kuda besar2an diadakan, sayang kami tidak sempat menyaksikan katanya ramai di kunjungi orang.
     Di Waingapu kami jumpa seorang gadis namanya FIfi, dia masih keturunan raja, kami di undang ke rumahnya, tapi kami pikir lebih bagus menginap di hotel saja. Dalam perjalanan kami melewati kampung2 dan waktu lewat kampung Kabunduk, ada banyak orang berkerumun di pinggir jalan.... ada apa gerangan...? Lalu kondekturnya bilang "banyak belalang di jalan, langsung digilas, tapi masih banyak di mana2".
     Orang kampung merasa sedih karena semalam aja padi yang masih bunting habis di sedot begitu juga jagung. Bayangkan susahnya jadi petani, hidup terancam, semua harus beli, mudah2an tapioka masih tumbuh. Bus kami mulai sering berhenti menurunkan penumpang, tapi ada juga yang naik , mereka lengkap dengan pisau dalam  sarung di pinggang, mulut merah seperti dracula, karena makan buah sirih. Ada juga yang taruh tembakau diantara gigi atas dan bibir seperti bakso, satu di bagian kiri dan kanan.
     Sebelum sampai di Wakabubak, aku asyik lihat2 keluar, ada rumah tradisi, kelihatan bagus. Tiba2 ada suara kondektur, "tutup jendela semua ada perang !!!!", aku terkejut ! sepengetahuanku perang sudah usai, Belanda sudah pulang ke negaranya, Jepang juga ? Tapi tidak begitu jauh kami lihat banyak orang lagi demon, semua lengkap dengan pisau di pinggan masing2. Ada apa yah.... ? akhirnya kami sampai di tujuan, kami langsung ke hotel.
     Fifi mengundang kami besoknya kerumah mereka, dan aku tanya ada apa tadi di jalan? "Oh ada orang kakak beradik sedang bertengkar karena warisan", kenapa dibilang perang ? "Yah mereka baku hantam". Di hotel tempat kami menginap, ada juga seorang hakim, tapi ada pengawalnya, kebetulan orang batak, lalu kami lalu gomong2 dan aku cerita kejadian kemarin. Dia lalu cerita megenai masalah yang ditangani hakim baru2 ini.
     Ceritanya : dua laki2 bersaudara tapi lain ibu berebutan  warisan, tapi warisan apa ?  Bukan harta bukan kerbau, tanah, kebun .no no no .Yang di permasalahkan adalah kuburan. Di sumba kalau orang yang mampu, mereka punya kuburan dari batu, biasanya besar ditaruh di halaman rumah, tutupnya bisa di buka, keluarganya kadang jemur kopi atau kacang diatasnya. Bapaknya sudah meninggal dan sudah masuk di kuburan batu tersebut, sekarang anak dari ke dua istri mulai berdebat, anak dari istri pertama, mengatakan adiknya tidak berhak dimasukkan ke kuburan batu kalau kelak dia mati.
     Adiknya tidak mau terima, mereka bertengkar hingga akhirnya dia membunuh kakaknya. Dia di tangkap polisi lalu di adili, karena keluarga kakaknya melaporkan perbuatannya ke polisi. Nah di kantor pengadilan, semua hadir dari pihak istri pertama dan istri ke dua. Pisau sebagai barang bukti di taruh diatas meja, saat semua asyik mendengarkan tiba2, anak dari kakak yg terbunuh maju kedepan , ambil pisau yang membunuh bapaknya, dan langsung membunuh adik bapaknya.
     Jadi dua2 nya mati terbunuh dengan pedang yang sama, cuma karena berebutan untuk masuk ke kuburan batu. Kuburan yang paling berharga, bagi mereka orang Sumba?. Aku lihat kuburan tidak besar, mau ditaruh dimana ? kalau terlentang paling satu orang? Orang sana bilang ada yang trdisional ada yang nasional, maksudnya ada yang duduk atau terlentang tergantung dari tempat yang penting masuk." Yah lain lubuk lain ikannya". Disana banyak perempuan jadi perawan tua karena tukon yang tinggi, anak2 yang sekolah di Jawa memilih kawin sama orang Jawa. 
     Waktu libur sudah habis, kami harus kembali ke Bali. Karena jauhnya Airport,sekitar 40km dari pusat kota, pagi2 sekali kami sudah berangkat, kami check in, lalu dapat boarding paas, sekarang tinggal nunggu pesawat yang datang dari Mamere, tidak ada telp., jadi kita tidak tau berapa kursi yg tersisa. Sudah jam 12 siang, pesawat Merpati mendarat, ternyata cuma ada sisa kursi untuk 4orang , karena orang bule dan sudah  pesan tempat sejak dari Bali, sedangkan kami dan yg lainnya beli tiket di Sumba .
     Aku merasa jengkel banget, aku kasih tau ya.... kalau kami sudah tidak punya duit sama sekali, mana kartu kredit yg kami punya disana tidak lakui, akhirnya mereka dari Merpati bersedia menanggung semua biaya penginapan sampai kami berangkat besoknya, sekaligus biaya transport , penumpang lainnya pulang seperti biasa, sepertinya mereka sudah terbiasa dengan keadaan tersebut .  Besoknya kami berangkat, karyawati Merpati yang pertama kali naik ke pesawat bilang:" hati 2 dengan orang batak, mereka tidak mau  terima alasan begitu saja". Tapi bukan salah mereka yang di airport. Selamat tinggal Wakabubak, hiduplah dengan tradisimu .FIN.

Kamis, 14 Maret 2013

Omp. Lambok dengan Tapian Sihobuk.

     Di sebuah desa ada mata air yang jernih  keluar dari celah2 batu. Dulu semua orang kampung mengambil air minum dari situ, dan selalu dibersihkan, biar airnya tetap jernih. Tapi ada keajaiban yg susah diterima akal sehat, yaitu dalam musim kemarau separah apapun, sumber air ini tidak pernah kering. 
     Tapi kalau ada orang dari kampung  yang mau meninggal, airnya akan berhenti mengalir, di cari celah, siapa tau bocor dari samping ?, tidak pernah ketemu, kadang di bongkar sampai kedasarnya, siapa tau mengalir dari bawah ?, tetap tidak ada. Tapi sesudah orang yang  sakit meninggal,  mata air kembali seperti biasa mengalir sampai tumpah ruah. 
     Kami merasa tidak percaya, suatu saat kami sekeluarga pulang dan kebetulan ada teman anak perempuan kami yang lupa bawa obat, amandelnya kambuh, ibuku menyuruh dia  minum air itu dan sekalian mandi, byurrrr dinginnya sampai 13%c,pulang dari sana dia sembuh untuk seterusnya . 
      Kemudian suamiku, berangkat dari Swiss, bahunya sakit, hampir tidak bisa di angkat, begitu sampai di kampung, dia langsung mandi, eeeh... tiba2 bahunya sudah baikan. Apa keistimewaan  air ini ?, sampai sekarang kami masih penuh tanda tanya. Biarpun dingin kami selalu menyempatkan diri untuk mandi disana bila mampir. 
     Lama kelamaan penghuni desa mulai menyusut karena berpindah tempat atau pergi merantau ke tempat yang lebih datar, tinggallah Kel. Omp Lambok sendiri dengan anak2nya. Mereka punya anak sebelas orang, 4 laki2 dan 7 perempuan. Akulah adalah anak yang paling besar yg hidup, karena anak pertama sudah meninggal saat usia 6 bulan katanya. 
     Orang batak selalu mengutamakan laki2 karena penerus garis keturunan, waktu saya lahir, si Ompung sudah uring2an, "istrimu hanya bisa melahirkan perempuan", katanya. Untung si bapa bilang "itu urusanku", aku baru punya anak satu.
    Sewaktu aku dilahirkan katanya tidak pecah ketubanya, mungkin karena terlalu kecil, cuma sebesar botol, jadi aku terbungkus, dikira bukan manusia. Yang menolong untuk melahirkan biasanya dikampung adalah perempuan yang lebih tua, kadang ada Sibaso(perempuan yang kerjanya menolong yang melahirkan). Ternyata sesudah dibuka ?... Ini lah akuuuu, kubilang sama mereka yang sedang gulau. 
     Ketika aku berumur dua tahun ibuku melahirkan anak lagi, sehingga aku punya adek laki2, wah..  ompungku senangnya minta ampun, begitu tau yg lahir cucu laki2, dia tangkap ayam jagonya untuk dipotong. Sekarang saya berfikir : mengapa yaa...yg selalu diutamakan laki2 ? apa bedanya ? padahal laki atau perempuan sama2 dikandung ibunya selama 9 bln, lalu keluar dan dibesarkan.
Begitulah satu demi satu adikku lahir ke dunia hingga sepuluh orang, tentu butuh dana yg banyak untuk menghidupi anak sebanyak itu. Kalau sedang musim tanam atau panen, kami sering ditinggalkan dirumah, dititipkan sama si ompungku. 
     Tetapi si ompung yg dititipi juga sibuk dengan bebek peliharan dan kebunnya. Diam2 kubawa adekku bersama sepupu lainnya, ke desa Simpang empat namanya, aku ingat kalau sawah kami tidak jauh dari sana, kami sampai di desa itu, lalu asyik bermain dengan anak2 kampung yang kebetulan semua masih ada hubungan keluarga.
     Saya fikir sudah  sore begini kok bapaku belum datang jemput ?...Hari mulai gelap kami ketiduran di rumah kakak ipar bapak yg sudah janda biasa kami panggil "Inang Tua".Begitu bapaku sampai di rumah, mereka kaget dan bingung karena anaknya tidak ada di rumah ? 
     Wah ... satu desa gempar . "anak2 hilang" katanya. Tanya si ompung dimana anak2 ? dia jawab "tidak tau ", mereka mengira kalau kami sudah dimakan harimau, karena saat itu kebetulan harimau banyak berkeliaran membunuh sapi.
     Saudara bapaku, yang punya rumah mengantarkan kami pulang, karena dia lihat kami sudah tertidur dirumahnya, setelah capek bermain, kami masuk ke rumahnya menunggu di jemput, biasa dulu rumah tidak pernah terkunci, lain dengan sekarang.
     Sesudah si ompung meninggal tak adalagi teman, mulailah ibu kami minta pindah ke kampung sebelah yg penduduknya lebih banyak, kebetulan ada rumah yang mau di jual, karena penghuninya pindah ke tempat yang lebih datar. 
     Kami sudah siap untuk meginap disana, bapak tidak mau sebenarnya, dia keberatan meninggalkan desa kelahirannya. Sapi dan kerbau masih tetap di desa kami, tiap pagi bapaku pulang untuk si sapi . Tapi semua ternak sapi dan kerbau sudah lari tidak di kandang nya lagi. Siapa yang buka ?.... 
     Semua heran, tidak pernah kejadian seperti itu. sesudah dicari ternyata kerbau sudah tidur2an dekat gereja adventis, mungkin mereka mau kegereja hahahhha. Tapi menurut datu bapakku tidak boleh pindah dari kampungnya. Kami balik kampung lagi seperti semula, sehat2 dan aman sampai aku pergi merantau .

Rabu, 13 Maret 2013

Anak Angkat pembawa Sial

Sepandai- pandainya tupai memanjat dia akan terjatuh juga. Mereka keluarga yang sederhana, kelihatan bahagia, ramah, layak sebagai contoh rumah tangga yang bagus. Menurut cerita, mereka susah dapat anak karena selalu keguguran pada usia kandungan  4 bln, dan itu terjadi beberapa kali ,terakhir kali bahkan usia kandungan sudah 7 bln. Janin sudah sebesar botol dan sudah lengkap semua, dokter bilang "mungkin kita boleh menpertahankan". Dirumah sakit diusahakan sedapat mung kin merawat si bayi sampai dia boleh pulang. 
     Memang butuh waktu lama untuk perawatan dan tentu menghabiskan banyak biaya. Kedua belah pihak keluarga membantu mereka dalam mencukupkan semua kebutuhan. Oh ya anaknya laki2, agak kurang penglihatan tapi bisa di perbaiki dengan alat2 modern. Ketika anak sudah berumur 10 thn dia merasa sendiri, dia tanya, kok aku tidak punya adik yah seperti teman2ku ?. Ibunya kasih tau semua mengenai keadaan nya, dan kalau dia mau bisa ambil anak angkat.
     Mereka berembuk dan sepakat mengambil anak angkat. Mereka libur ke Mexico, dan sekalian mengunjungi rumah yatim piyatu, begitu sampai langsung ada perempuan memberi senyum manis pada mereka, akhirnya mereka bertiga bertukar pikiran dan setuju untuk mengadopsi anak perempuan itu. Suasana agak tegang, karena mengadopsi anak tidak mudah, harus melalui prosedur yg panjang , dengan administrasi yang ber belit2, yaaa....kita maklum negara koruptor. 
     Nah sesudah satu tahun ditunggu, akhirnya semua beres, mereka berangkat menjemputnya, di pasport tertulis umur baru 8 tahun, tanggal lahir hanya di kira2 saja, tapi kemungkinan besar dia sudah 11 tahun. Sesampai di Swiss, mereka sangat bahagia, ada pesta besar, semua keluarga dan teman2 di undang. Para undangan banyak yang membawa cado untuk anaknya, tapi mereka agak heran kok sudah sebesar itu? biasanya orang mengadopsi yang masih kecil?. Yah itu kan urusan mereka. 
     Anaknya dimasukkan sekolah, tapi tidak ada minat belajar, senangannya hanya senyum2 seperti mau menggoda laki2, akhirnya dia pindah sekolah, yang sipesialis dengan anak2 pendatang, ternyata dia  sudah mulai menginjak remaja, mulai jatuh cinta dengan bapak angkatnya. 
     Di keluarga tersebut timbul masalah, sedikit demi sedikit bertambah besar, akhirnya meledak . Sandra nama si anak angkat lari dari rumah lalu ketemu teman laki2 dari Yugoslvia, dia dua kali kehilangan orangtua. Karena dia sudah dianggap dewasa, orang tuanya tidak berusaha mencari dan tidak berbuat sesuatu. Setelah semua anak2 pergi dari rumah? Si ibu yang namanya Ann merasa kesepian, suaminya bekerja dalam group musik terkenal, maka dia bilang  sama suaminya : " aku mau ikut menemanimu kemanapun pergi konsert".
     Suaminya adalah violonist yang sudah terkenal dan mereka sering di undang ke negara2 lain di Eropah .Suaminya menolak, dia bilang lain kali aja sayang, istirahatlah kamu kelihatan capek. "Oke aku mengantar sampai ke Setasiun KA yah....?". " No... no.. aku jalan kaki saja" katanya. 
     Ann mulai curiga, dia bilang "no", saat aku mau antar dia, ada apa ini, fikirnya. Akhirnya mereka berangkat setelah terjadi perdebatan sengit dan suami  cerita apa adanya, kalau dia sudah ada yang menunggu di Stasiun K.A yaitu teman akrabnya Ann sendiri, dan sudah 6 tahun  mereka hidup bersama tanpa sepengetahuan istrinya. 
    Ann menjerit dan histeris, dia tidak mengira suaminya sampai hati, sudah 6 tahunnnnnn.....? Berarti mulai mereka mengadopsi Sandra.? Aduh nasibbbb......, Ann menyesali dirinya sendiri, kenapa dia tidak pernah melihat kelainan yang timbul di hati suaminya ? yah.... suami mau dua2nya . Satu untuk menemani dia ke acara2 kerja, dan yang satu lagi menunggu dia di rumah, dengan merasa bangga suamiku pemain violonist yang bagus. Ann tidak mau terima diduakan, dia minta cerai, rumah dijual dan dibagi dua, mereka beruntung karena harga jualnya sedang melonjak jadi dua kali lipat harga pembelian.
      Ann pindah ke Belgia dengan anaknya dan Suami tinggal di Geneve dengan anak angkatnya Mereka hidup berpisah, setelah 6 tahun suami berhasil merahasiakan hubungan gelapnya, tetapi terbongkar juga .Fin

Selasa, 12 Maret 2013

Pavilon Theresia.

Hari ini sudah hari Jumat, tepatnya sudah jam 3 sore, tiba2 ada telpon dari kamar rontgen, agar kamar disiapkan, ada patien baru. Ada tempat kosong di kamar 45, kami siapkan seperti biasanya, tidak lama suster dari rontgen datang dengan pasien, tapi didorong dengan kursi roda. Patiennya , diserahkan lengkap dengan surat pengantar.
     Namanya Yosif, dadanannya seperti putri mayang, rambut yang di sasak tinggi, make up agak menor, kukunya panjang sepertinya tidak pernah kerja keras. Kami antar dia ke tempat tidurnya . Biasanya patien baru  harus observatie dulu, maksudnya tinggal di tempat tidur, dan belum di perbolehkan turun, apa2 harus di layani, Yosif bel mau kencing. Aku bawakan pot untuk perempuaan. Sampai di sana dia bilang, bukan itu suster, yang satu lagi ? Ya ampun..... rupanya dia laki2.  
      Aku langsung telpon sama dokter yang mengirim nya, dia bilang "berikan dia kamar tersendiri."   Kamar tersendiri adalah isolasi, biasanya kami pergunakan untuk darurat, kalau patien dalam keadaan sakit berat. Yosif kami pindahkan ke kamar tersendiri, dia buka semua pakaiannya dan make up nya .duh ampun   .... Dia gundul, dada kempes, kelihatan wajahnya serem banget. Dia lama jadi patien , suatu hari dia datang, ke kantor perawat, dia bilang : "sus nanti pacarku mau bezuk, dia baik sekali , biar aku kenalkan ya ? " 
     Aku bilang " boleh Yos". benar juga, pacarnya datang, biasa laki2, dia kenalkan, namanya Yusuf. apakah nama ini benar atau cuma di bilang begitu saja, biar agak sama kedengarannya ?.  Kami juga senang ada yang besuk Yosif, lama2 dia makin akrab, sudah bisa jalan2 di sekitar terras pavilon Theresia. 
     Dia mulai ketemu pasien lainnya, mereka mulai menggoda, dikirain perempuan, apalagi kalau dia sudah pakai weig, make up, sepatu hak tinggi, terus jalan2 seperti foto model. Orang pasti kagum , laki2 normal musti tergiur, adu haiiiiii. ..manisnya.
     Yosif bekerja sebagai perancang mode, dia punya perusahaan, banyak peminatnya, dia bilang, "sus nanti aku mau ke singapore", mau operati kelamin. Dia sudah boleh pulang, sudah sembuh, pacarnya datang  mejemput, mereka pamit  dan sangat berterima kasih, aku bilang sama Yos, "semoga berhasil yah?" "Terimakasih banyak", jawabnya. Ini abangku dari Sumatra, orang Batak dari Hinalang. Dialah yang membelanjai si orba dari hinalang .semoga mereka tetap rukun dan damai .

Sarah ,,,,,,,,,?

Waktu itu hari minggu, Lissa berjalan2 dengan anak2nya, di dekat sungai, tidak jauh dari rumah mereka. Lagi asyik bermain kejar2an, di antara pepohonan, mereka dikagetkan suara seseorang yg berteriak memanggil..."SARAHHHHHH,...... sarahhhhh"......Lissa lalu menoleh ke arah suara itu tapi tidak terlihat ada seseorang disana. Lalu dia berpikir, mungkin itu suara seorang ibu yang memanggil  anak perempuannya.
     Mereka mencari asal suara sampai ketepi sungai, siapa tau anaknya jatuh, yg membuat ibunya menjerit memangil2!. Tiba tiba mereka sadar, kalau suara itu datang dari seberang sungai, mereka bergegas untuk memberi bantuan, kalau perlu. Ternyata sudah ada orang lain, yang telp polisi , pipo.pipo pipo.hop sudah sampai ketempat. 
     Lissa terdiam, apa gerangan yang terjadi ? orang mulai berdatangan tapi tidak terlalu dekat. Polisi mulai menurunkan alat2nya untuk membantu Sarah yang sedang bergulat berenang di sungai, boleh di bilang agak luas dan arusnya besar. Sayang sarah sudah terlalu capek, begitu sampai ke tepian dia langsung pingsan, mata nya kelihatan sedih .
     Siapa sebenarnya yang di bantu ? Dia membantu bossnya yang ingin mengakhiri hidupnya, karena terlalu banyak masalah. Sarah mengikuti bossnya mulai dari rumah, lalu perempuan memanggil2, sambil mengikutinya dari belakang. Maklum perempuan yang sudah agak berumur jalannya kurang cepat. Sampai suaminya terjun ke air. Dia tidak tau, dalam pikirannya hanya Sarah, kemana kau lari ?. ..katanya.
     Lissa baru mengerti sekarang, karena polisi telah mengangkat seorang mayat yang di tarik2 anjingnya, yg mau menolong tuannya. Jadi yang dipanggil sarah adalah seekor anjing betina, sayang sarah juga mati dengan bossnya, karena sudah terlalu capek dan kedinginan. Si ibu kehilangan suaminya dan anjing kesayangannya.
     Dia tinggal sebatangkara tidak punya keturunan. Dia tidak mau menerima kehilangan ke dua2nya yang dia cintai. "Buat apa aku hidup?" katanya dalam hati, akhirnya dia berhenti makan, dia tidak mau dengar lagi nasehat dokter, kalau memang sudah bosan hidup, kita tidak bisa berbuat apa2. Dia meninggal 1bln berikutnya, ternyata suaminya mewariskan banyak hutang, karena sering pergi main  casino, dia pinjam uang ke mana2. Untung mereka tidak punya anak,jadi tidak ada lagi pewaris yang harus membayar hutang dari orang tuanya ? Fin.

Nasib Malang Pencari Kayu

Sedih rasanya menuliskan, tapi biar orang yang membaca cerita ini, tau apa sebenarnya yang terjadi , dan siapa yang bersalah menurut anda? Walaupun kita sudah tau, bahwa perbuatan manusia, mengambil getah dengan cara mengupas pohon2 yang masih berdiri, bisa membahayakan bagi orang yg kebetulan lewat, karena pohon yg sudah berlobang akan mudah ambruk bila tertiup angin. 
     Ini terjadi di suatu desa tidak jauh dari Balige, waktu itu angin bertiup agak kencang, dibarengi hujan sedikit rintik2 menambah situasi makin seram. Seorang ibu muda pergi mengambil kayu dihutan, bermaksud mencari kayu bakar untuk dibawa ke pasar besok hari, karena besok adalah hari Jumat dimana pasar tradisional akan ramai dikunjungi masyarakat sekitar Danau Toba, itu sudah tradisi dan cuma sekali dalam seminggu. Lumayan untuk  beli ikan asin, katanya dalam hati.
     Dia pergi dengan membawa 2 anaknya yang putri, baru umur 4thn, dan yang satu lagi masih digendong. Angin sedang bertiup kencang, dia sedang asyik mengambil dahan yang sudah kering tiba2 krak bum...., pohon tumbang menimpa anaknya yg umur 4 tahun, dan dia sendiri, tidak bisa apa2, terhimpit ,anak yang digendong selamat karena dia lepas dari gendongnya.kepala anak perempuannya pecah dan otaknya ke ciprat keluar ,anjingnya langsung makan ,dijilatin semua sambil dia menggongong. Tiba - tiba  anaknya yang paling tua, merasa khawatir, kok sampai sore ibunya belum pulang2.
     Dia menyusul dan panggil2, tidak ada yang menjawab, kecuali anjingnya. Dia lari  cepat2, dan dilihatnya ibunya tidak sadarkan diri, lalu dia minta bantuan pada warga sekitar. Pohon yang besar harus dipotoung supaya ibunya bisa keluar. Semua heboh dikampung, disalahkan lagi kenapa pergi ke hutan ? saat angin begitu kencang bertiup ?. Lalu pohon di periksa ternyata sudah habis di kikis, setiap mengambil getahnya untuk dijual ke kota untuk nyalakan api yang disebut pukka2.
     Berarti ada kesalahan dari masyarakat, semua pohon pinus yang masih berdiri sudah di seset sekeliling untuk mengambil getahnya. Kalau angin bertiup agak kencang, pohon akan tumbang karena usianya juga sudah lebih dari 30tahun. Petani agak marah karena pohon tersebut mematikan pohon lainnya. Mereka juga jadi kekurangan air, pinus yang ditanami adalah berakar serabut, kalau tumbang karena angin tanah sekitarnya ikut terbongkar, karena hanya diatas .
     Lama2 gunung jadi erosi, kalau hujan turun, tanahnya ikut tergerus sekalian, mau nanam padi seperti sedia kala, tidak cukup air,sekarang mereka hanya bisa menanam kopi, dan harus beli beras. Sementara ibu yang tertimpa pohon tadi, masih belum sadarkan diri, hingga anak putrinya di kebumikan dia belum sadar, tapi sekarang dia sudah baik, dan anaknya yang digendong saat kejadian, sehat, dan tidak terjadi apa2, semua orang juga heran kok anak itu bisa lepas dan terlempar agak jauh kesisi kiri, jadi tidak kena pohon yang tumbang. Mulai saat itu orang kampung selalu hati2 kalau ada angin kencang, mereka tidak pergi ke hutan, lebih baik tinggal di rumah .

Minggu, 10 Maret 2013

Selamat Jalan Nenek Inge

Si nenek sudah umur 102 tahun, tapi masih bisa hidup sendiri di rumahnya. Pikirannya masih bagus, tapi penglihatannya sdh agak berkurang, begitu juga dengan pendengarannya, walaupun belum sampai tuli. Masa mudanya sangat indah tidak ada yang kurang, dia pintar melukis, sehingga dia di kirim orangtuanya ke Paris, untuk masuk ke sekolah seni rupa. Seperti biasanya, mereka mulai melukis pakai model orang yang segaja dipilih tidur telanjang bulat didepan, dan semua mulai melukis dengan cekatan, karena waktu terbatas .
     Oh ya.....si nenek namanya dulu Inge, saking senangnya dia cerita, apa yang mereka kerjakan di sekolah kepada sang bapak. Besoknya langsung dia dipanggil pulang, tidak jadi sekolah. Dia bawa hasil dari pekerjaannya dan dia simpan sebagai kenangan. Di kereta api dia berjumpa dengan seorang perjaka, cukup kaya, mungkin suatu jalan kali, ketemu jodoh kalau di tempatku. Tidak terlalu lama pertunangan, kemudian, acara pernikahan .
    Mereka pergi berbulan madu ke India, tapi pulang dari sana sesuatu hal membuat dia kecewa, karena suami tidak bisa melakukan fungsinya sebagaimana umumnya yg di impikan oleh pengantin baru yang sedang berbahagia. Suami tidak dapat melakukan tugasnya, karena dia pernah sakit polio. Karena sudah berjanji sehidup semati, walupun apa yang terjadi, Inge tetap tinggal bersama dengan suaminya, mereka banyak pesiar ke negara2 lain.
     Mereka berpisah, karena suaminya meninggal sesudah berumur 70th. Inge ditinggalkan banyak harta, rumah besar di pinggir danau. Suaminya sebagai notaris terkenal di kota tersebut, kantornya di ambil alih oleh keponakan Inge sekalian dengan klien. Tapi dengan syarat dia harus menanggung biaya hidupnya. 
     Sejak dia jadi janda, dia selalu pakai baju putih dengan maksud agar semua orang tau bahwa dia masih virgin. Pada saat umurnya 80thn, dia minta ponakannya untuk  mengantarnya ke rumah teman karena sudah agak malam, ternyata dia pergi nonton film porno, mungkin dia kesana hanya untuk menikmati kemesraan yang tidak pernah di alaminya. Dia jadi terbiasa, sampai akhirnya dia cerita pernah diikutin laki 2 pulang dari cinema.
     Setelah umur 102 thn dia mulai bosan hidup dan ternyata ada tumor di perut. Di negara ini ada tempat khusus yang bisa membantu orang, kalau ingin mengakhiri hidupnya dengan rela.ump kalau pasien berpenyakit yang tidak mungkin di obati. Nah Inge angkat telp, dia bilang kapan dan dimana ada tempat ?
     Disuruh tunggu dua minggu, sepertinya dia tidak sabaran, semua dia tulis apa yang akan dimuat di koran, pembagian hartanya, sampai acara penguburanya, bukannya menyanyi gereja tapi lagunya Breel. Kalau aku mati nanti, saya lebih senang melihat kalian menari dan tertawa bla...bla....bla, Ini disiapkan semua dengan rapih diatas mejanya. Sesudah waktunya tiba dia diantar ponakannya , seperempat jam sebelumnya, dia seperti tergesa- gesa, takut ketinggalan kereta api.
     Dia disuruh masuk kamar dan ditanya lagi, apakah masih mau dilanjutkan ? dia jawab; "ya". Lalu dia disuruh minum biar dia tenang, katanya cukup dua teguk, tapi dia langsung habiskan satu gelas penuh .Dia pergi seperti yang dia inginkan, seperti orang yang tidur nyenyak. "Selamat jalan Inge ".FIn

Senin, 04 Maret 2013

Petualangan Pertamaku .

Mungkin orang tidak percaya, tapi ini benar2 terjadi di tahun 1976. saya sudah berniat berhenti kerja dari rumah sakit, karena makin lama, umur tambah bilangan, aku tidak berminat mengabdi seperti biarawati. Kebetulan ada teman yang sedang bertugas di Jepang dan bersedia membantu, tapi syarat pertama harus ada pasport. Mengurus paspor harus dimulai dari pak rt, lalu ke polisi, untuk bukti berkelakuan baik, tidak terlibat G30 s. Tapi jalanku lagi mujur, malam itu aku terima pasien baru anak  polisi yang bertugas di kantor polisi, dia bilang kalau mau ada urusan ke kantor polisi, dia bisa antarkan supaya lebih cepat. 
     Menurut kebiasaan harus antri dulu, tapi karena ada yang antarkan, surat2 yang kubutuhkan satu hari sudah beres, dibuat dua foto copy sekalian. aku ditanya untuk apa surat2 tersebut, saya bilang untuk mengurus pasport ke semarang. Waktu itu memang mengurus paspor harus ke semarang, bagi saya sangat merepotkan, harus ambil cuti paling tidak 2 hari. Apa boleh buat, walaupun capek, saya merasa senang  karena semua keperluan sudah beres dan ada lagi surat pengantar.
     Nah tinggal mengatur waktu supaya bisa berangkat. Aku minta jaga malan, supaya libur dua hari, maksudku berangkat minggu, senin ke kantor imigratie. Tepat malam kamis datang pasien baru, dan aku yang menerima, aku lihat kerjanya di kantor imigratie.Ternyata yang mengantar adalah direktur dari kantor tersebut. Sebelum mereka pulang, dia berikan kartu namanya, kalau ada urusan di imigrasi semua harus melalui dia. aku bilang "ya pak".
     Aku tanya beliaunya apakah kantor imigrasi sudah ada di jogya sekarang ?. Langsung dia jawab "ya" kalau mau mengurus pasport datang aja kesana katanya.Wah alamat baik ini fikirku, tanpa tiding aling- aling, langsung kusampaikan recanaku mau mengurus paspor," besok aku datang ya pak" jawabku. Boleh cari aku nanti katanya. Kutanya lagi siapa tau salah salah dengar, karena menurut cerita teman2 harus ke semarang, teman2ku yang duluan pergi ke Jerman semua ke semarang, dan harus bayar RP.40.000,-
     Dia bilang sekarang sudah bisa di Yogya, "datanglah", katanya. Betapa bahagianya aku, tidak usah pergi ke semarang, besoknya sesudah laporan, kuajak temanku, tidak merasa ngantuk, pergi ke kantor imigratie, tidak jauh dari airport. Sampai disana aku tanya pak Sumardi direkturnya, pegawai bilang mau apa .? Sepertinya dia acuh saja, mungkin mau mempersulit urusan.
     Ternyata pak Sumardi adalah benar2 kepala kantor imigrasi, beliau dengar percakapan kami dari dalam kantornya, dia langsung keluar, sampai sekarang saya masih ingat wajahnya, langsung dia persilahkan masuk kantornya. Aku serahkan semua berkas2 yang mau kubawa ke semarang, tapi dia ambil potocopynya saja, dan dia panggil anak buahnya, "bantu dia untuk pasport" katanya .
    Anak buahnya yang tadinya kelihatan bertingkah waktu kami datang, langsung nunduk2 dia berikan formulir untuk diisi, dan ditanda tangani. PakSumardi tanya kapan mau ambil ? Dia bilang besok sudah jadi. Yahuuuu senangnya hatiku urusan pasport sudah beres, besoknya aku pergi mengambil dan hanya bayar Rp.5 ribu saja. Pulangnya kita diantar lagi sama pak Sumardi pakai mobil sendiri, aku sangat berterimah kasih pada beliau, masih ada juga orang yang baik pikirku .
     Bayangin bila aku harus ke semarang, harus cari penginapan, harus bayar ongkos, dan Rp.40 ribu untuk pasport?. Duh.... ampun... .sampai disini aku benar2 merasa jalan yang kutempuh mulus benar , mudah2an semua lancar untuk seterusnya. Begitu pasportku ada ditangan, aku langsung nulis surat ke teman di Jepang, supaya dapat beli tiket pesawat dan menulis surat jaminan, untuk visa.
Ampunnnn .....deh..pasportku ku bawa2 kemanapunaku pergi saking senangnya, kutunjukan sama bossku karena dia tidak percaya aku mau pergi hahahaha. Aku kebetulan jaga sore berarti masuk jam 3 sore, aku pas lagi keluar, siangnya dapat telpon dari kantor Garuda, disuruh ambil tiket, kebetulan bossku yang terima.
    Sorenya dia kasih tau, baru dia percaya bahwa aku mau keluar," berani yah In?" katanya, "megapa tidak ?" jawabku. Setelah tiketku sampai aku mengundurkan diri, mereka memberi hadiah, tapi pada umumnya bakal batik, kujahitkan semua jadi baju, bossku merasa kehilanga, katanya "harus cari empat orang sebagai penggatiku". Dia bilang dia juga mau keluar, aku merasa dia sedih dengan kepergianku. Tapi aku masih ada urusan ke Jakarta untuk visa, sesudah barang2 kutitip di rumah teman, aku berangkat ke Jakarta naik KA Bima, ada teman baik yang traktir hehehe.
    Sampai di stasiun adeku datang, kebetulan diakuliah di jogya, ada juga teman dari asrama yang ikut mengantarku ke stasiun. Selagi asyik nunggu kereta api, tiba2 aku jumpa lagi sama pak Sumardi, dia masih ingat saya," lho mba Ince belum berangkat ?" katanya. Aku bilang masih mengurus visa dan surat jaminan pak, ini baru sampai, jawabku.
     Dia bilang "tidak perlu, pergi aja ke travel biro, bawa tiket dan kasih tau namaku" katanya. Aku bilang terimakasih, baik bangat beliaunya, dia kenalkan istrinya, cantik seperti putri solo. Kereta api sudah datang, kami naik, tak lama kemudian kami di suruh pergi ke Bagong restaurant, semua sudah disiapkan untuk makan malam, lawuknya daging ayam harus pakai piso, hehehe ternyata paha ayam keras, pisonya tumpul, aku duduk berhadap2an  dengan suster berkerudung. Aku potong kaki ayamku brammm..... langsung melayang garpunya, ke lantai, rasanya malu banget, tapikan kuhibur diriku,... bukan salahku pisonya yang tumpul, hehehehe...masa bodoh, kuambil paha ayam dengan tangan lalu kusantap. gak usah pura2 seperti orang barat, di asrama juga cuma pakai garpu dan sendok.
     Begitu sampai di Jakarta aku langsung ke traevel biro yang di sarankan pak Sumardi, mereka bilang dua hari beres, hanya dengan membayar Rp.5000. Nah semua sudah beres tinggal tunggu tanggal keberangkatan saja. Aku berangkat dari Bali, sekalian jalan2, ada juga teman yang mau gantarin dan bayarin. Karena gajinya lebih banyak, kadang2 dia berlagak seperti orang kaya, dia selalu bilang gajiku satu bulan sama dengan gajinya 2jam memberi prifat les, paling aku hanya bisa bilang berbahagialah kamu. Pernah dia datang ke asrama setelah terima gaji, dia pamer .? kamu tau In berapa isinya ? ada RP. 200 ribu rupiah katanya, aku tau gajinya besar tapi tidak usah pamer kan , dikirain aku ngiler kali yaaa .
     Saat itu kebetula masih suasanaNnatal, dia tawarin aku beli celana levis, "cocok dah In" katanya, aku bilang sekalian atasannya ? Ok... oke...katanya. Dia juga  mau mengantar saya ke Bali, dia bilang , "bagus In kamu harus keluar dari indonesia". Jadilah kami berangkat bersama sampai di pulau bali, tiga hari kami keliling, sambil lihat2 pemandangan dan sekaligus recopirmatie tiket ke Denpasar.
Aku bersamaan dengan orang Jepang, kami berusaha untuk sama2. Besoknya pagi2 sekitar jam9 kami berangkat, naik ke pesawat, senangnya aku, belum pernah naik pesawat.
     Sisa uang rupiah kukasih sama adekku yang tinggal di jogya, tinggalRp.15 ribu, di tasku dengan pasport, saya tidak mikir apa2, temanku yang antar ke Bali juga tidak ingatkan kalau rupiah tidak laku di mana2, satu dollar pun tidak ada, hanya 15 ribu ,mau ke jepang . Kita stop over di Hongkong , aku ikutin dia, tau2nya dia cuma sampai di Hongkong, kamu transit katanya, aku lihat ada yang bilang transit- transit lalu di kasih semacam blok, aku naik lif.
     Baru kali ini juga aku rasakan kaku karena takut jatuh, aku lihat orang yang didepan, oh...oh tidak apa2. Lama juga di hongkong, ceritanya aku mau minum cocacola, tapi tidak punya dollar, aku diam aja tunggu sampai di pesawat baru minum. Di dekatku ada orang Piliphina, mereka juga tidak punya dollar, duduk seperti aku nih, dia mulai cerita asalnya, tujuannya mau kerja di Jepang.
     Dia tidak punya buku vacsinasi yang diharuskan kalau ke Jepang, kalau tidak harus masuk karantie waktu itu, Tapi waktu sudah habis tidak terasa kita naik ke pesawat, penuh dengan orang America, kami ber cakap 2 tanya asal dari mana ? Pramugari bagi2 kan untuk imigratie, aku bilang aja tolong di isikan yah ini pasport, dia mau, baik2 pramugarinya. Sampai di Tokyo, aku mau ikut orang Amerika, ternyata mereka terus ke Kyoto kota lainnya, cuma aku sama orang Piliphina yang berhenti di Tokyo, aku tanya sama orang yang kerja di airport dimana yah mau ambil bagasi ? Dia jawab wakaranai.  Untung ada pramugara, datang, tanya kalau ada yang jemput, aku bilang ada. kami keluar sama2 .
     Seperti yang kuceritakan sebelumnya ,aku sampai di Tokyo ,kebetulan hari itu terjadi pemogokan lalulintas, terpaksa kami menginap di hotel besar, tidak jauh dari airport. Kami harus turun ke bawah dimana ada restaurant, di tata sedemikian rupa, sehingga kelihatan menarik, negara sakura ini, memang terkenal dengan artistiknya, merangkai bunga, ikabana, mereka sudah tradisi, apapun bisa dibuat jadi cantik dan menarik.
     Aku kagum pada mereka, orangnya ramah 2 , walaupun aku tidak mengerti apa yg mereka bilang , tapi dengan caranya nundukkan kepala, kita tau maksud mereka, tidak seperti di Jogya sampai lipat dua saking nunduknya. Aku lihat semua ambil pakai copstik, aku mengikuti cara mereka, mulai ambil apa yang ada di meja, semua disusun dengan rapih, sepertinya sayang kalau di ambil, terlalu bagus , itu semua makanan ada ikan mentah, masih merah2, namanya chachimie, temanku lahab bangat makannya .
     Ada juga nasi yang digulung, namanya shushi, aku berpikir dalam hati, gimana aku bisa ambil dengan copstik ? Aku ambil yang bisa kutusuk, lalu kutaruh di piring, lumayan juga, tidak kelihatan aku belum bisa pakai copstik. Aku duduk, lalu kutanya temanku, gimana yah caranya ? Diajarin tapi aku makin tidak tau, kesal rasanya, padahal aku sudah lapar, perutku sudah mulai berkeroncong.
     Aku bawa sepasang copstik ke hotel, aku belajar terus taunya gampang, aku senang nanti sore bisa makan lebih banyak. Besoknya kami berangkat ke Kyoto, terkenal dengan tempel bhudis, banyak dari anak sma, yang ikut rekreasi atau mereka dengan guru2nya. Mereka tanya saya dari mana, aku bilang indonesia, honto ne.. ,mereka keliling minta tanda tangan, aku kasih aja, tapi megapa mereka minta tanda tanganku ? Temanku yang bule tidak diminta ? Sampai sekarang tdak terjawab .
     Dari sana kami terus ke Nara, kami menginap di hotel tradisional, tidur di tatami, langsung kasurnya di lantai, sudah di sediakan kimono utk tidur. Untuk mandi ada opuro, kita bersabun dulu diluar lalu masuk berendam, airnya bisa ditambah, lebih panas kalau suka, bagiku aneh, mereka hanya mandi satu kali sehari. Di jogya kita mandi sampai 3 kali sehari, tapi menurut orang bule yang kujumpai, orang Jepang "gila "mandi tiap hari ?????
     Sekarang baru aku tau jawabnya.....sesudah ke Eropah, mereka benar2 mandi cuma sekali seminggu, biasanya cuma di lap2 barang2 yang perlu biar tidak bau kali. Sesudah keliling di beberapa kota, kami sampai di Kochi, kami tinggal di appartement, penghuninya ada 6 apparteman. Ada dua opuro(kamar mandi) jadi kita bergilir tiap hari, siapa yang membuat opuro, aku tanya gimana caranya ya ? Kayu di beli dimana ? Kami beli kayu untuk opuro, seperti di jogya aku selalu menawar, semua ketawa ter-pingkal2, disini harga pas katanya.
     Tetanggaku yang duluan bikin opuro, mereka duluan mandi lalu dikasih tau ke sebelah, Wada chan opuro dojo ? Lalu di jawab Haiiiii. Selesai wada chan, pintu kami di ketuk marinchan opuro dojo, aku jawab seperti mereka, haiii domo....aku sudah mulai tau nih,aku turun mau mandi, duh ampun tinggal separoh airnya dan sudah kotor, lagi pula wadachan gemuk kalau dia masuk ke dalam, otomatis air semua keluar, aku merasa jijik tidak jadi mandi, kumasak air panas di rumah.
     Kalau tidak kami mandi di sento, publik atau utk umum, lebih enak semua langsung telanjang ,perempuan satu tempat, laki2 disebelah, seperti kolam renang. Mau tidak mau aku mulai belajar bahasa jepang dengan tetanggaku. Iga chan  baik, bisa sedikit bahasa inggris, kita harus bisa ngira2, apa maksudnya. Aku mulai "belajar" bilang terimakasih dalam bahasa jepangnya ? : dia bilang : "domo arigato goncaimasta" aku fikir kok panjang bangat? cuma bilang "terimakasih"!.
     Pokoknya apa yang kudengar, ku ulang2, biar tau, kalau ada telpon, mereka jawab monchi2, bukannya dijawab hallo?.wah memang susah, tidak segampang bahasa indo. Aku mau cari kerja, mana mungkin ? Tidak bisa bahasa jepang, aku cari kesibukan belajar naik sepeda setiap hari....asyiiiikkk.