Minggu, 29 September 2013

Sudah jatuh dihimpit tangga .

Ini suatu cerita yang terjadi,karena keadaan ekonomi yang makin susah ,anak banyak ,penghasilan tidak mencukupi ,sebagai pegawai sederhana. Medan kota panas baik udara maupun pendapatan ,manusia jadi ganas, saling senggol dan teriak ,untuk sesuap nasi . Ini keluarga yang kembang kempis, mau berusaha menambah gaji yang sedikit, lalu mijam uang untuk Wartel, 5 bln jalan pesat ,tapi sebulan kemudian saingan berjejer tiap 50 m, wartel tutup , pinjaman belum lunas. Cari jalur lain ,dasar orang batak, satu marga yang hanya kenalan di jalan lebih di percaya dari saudaranya sendiri .
     Dia jumpa yang satu marga punya sudako yang sudah lusuh, di tawarkan harga 30juta, bisa dicicil dengan sewanya, Si Dungu senang, ternyata sudako sudah tua dan harus terus reparasi ,sampai ganti mesin, hasilnya tidak cukup untuk bayar utang, tiba2 anak pada sakit2an, harus minjam lagi untuk bayar obat dan dokter.
     Istri pulang kampung bawa anak perempuannya yg seperti kucing mengeong karena sakit dan tidak berdaya, dan sudah punya adik yg lebih kecil. Menurut adat batak sebenarnya dia harus ke rumah mertuanya, bukan ke tempat saudaranya, beberapa bulan anaknya mulai sehat, akhirnya mereka tinggal terpisah demi anak,dan suaminya hanya pulang sebulan sekali kalau sudah gajian.
   Dari pihak perempuan semua membantu, sebisanya, supaya adik2nya bisa makan, seperti biasanya orang yang bertetangga, walaupun adik kandung sendiri timbul pertikaian ,saling iri satu sama lain , atau istri kakak laki2 yang menganggap dirinya yang lebih berhak atas warisan orang tua di kampung itu walaupun dia sebenarnya pendatang ,atau sudah di beli.
     Tidak ada kerja sama ,padahal mereka semua sarjana punya ilmu .Entah sudah berapa tahun di kampung ,sama anak2nya, suami di Medan ,katanya lembur untuk bayar utang, yang belum selesai 2. Dia memang enak  tidak pernah terganggu tidur walaupun anak ada yang sakit, dia selalu mengatakan istrinya tidak bisa mengatur uang belanja.
     Dia selalu cemburu buta, istri tidak boleh bercanda dengan laki 2 , gila mungkin karena dia sudah tua ? Di kampung dia punya sepeda motor, untuk antar jemput anak2 ke sekolah, anaknya di bonceng mau belanja keperluan sekolah, mungkin uang tidak cukup, sambil mikir2...lalu   hilang keseimbangannya... boummm... jatuh terpelanting, sempat tidak sadar, tidak ingat apa yang terjadi . Dia pulang mau diantar suaminya berobat, tapi suami belum pas membawa sepeda motor,lalu jatuh lagi berdua, akhirnya dia yang mau ke dokter, karena merasa sakit bahu dan leher.
    Dia cuma pergi ke tukang pijit, leher yang sakit di bawa2 .Kakaknya yang kerja di puskesmas pulang, karena dia tau adeknya jatuh .Kira2 seminggu sesudah jatuh, pagi2 buta dia terbangun ,mulut atas jadi mencong mata satu tidak bisa di pejamkan, badan kemang2 ,kakaknya takut dia ada strok , dia bilang "ayo cepat ke rumah sakit" .
    Mereka berangkat ,tapi adanya cuma sepeda motor ,kakak tidak bisa bawa, makanya dia yang sudah strok bonceng kakaknya ,pipopipopio,sambil taruh selendang putih di tangan kanan .sampai di rumah sakit langsung opname. Docter periksa ,tulis resep ,beli di apotek ,"yah ampun obatnya sangat  mahal" dari mana punya uang ,cukup untuk 3 hari, obat tidak cocok perut kembung ,tidak dapat buang air besar,dia pulang dalam kondisi mulut masih belum ada perobahan, obat lebih baik di stop , yang mencong di terapi dengan lampu neon sama kakak nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar