Senin, 07 Juli 2014

Andeng2 Bu Lina

Dalam kehidupan orang Indonesia  sarat dengan budaya dan kepercayaan yg berbau mistik, demikian juga dengan kehidupan keluarga bu Lina. Bu Lina adalah seorang bidan di puskesmas yg punya segudang pengalaman hidup dan selalu mengikuti perkembangan zaman . Walaupun dalam perjalanan hidupnya tidak selalu mulus, tapi dia sangat banyak belajar dari kehidupan lingkungan sekitarnya.
    Suatu saat bu Lina terpancing emosi dengan keluarganya dia ngomel tanpa sadar, tapi dengan sangat terkejut, apa yg tadi dia ucapkan segera menjadi kenyataan, terlambat sudah...bathinnya....!.dia mau menarik omongannya, tapi sudah tidak bisa lagi.
    Bu Lina teringat waktu ayahnya almarhum mengatakan :" Sebelum bicara sebaiknya pikirkan dulu matang2, kadang kalau ada rejeki...sebelum kamu nikmati sudah dicaplok orang lain". saat itu bu Lina tidak mengerti...kenapa ayahnya mengatakan demikian.
     Suatu saat ketika mereka sedang berada dalam perjalanan pulang dari kebun...bu Lina menanyakan pada ayahnya ..kenapa dia tidak boleh ngomong sembarangan seperti orang seusianya...dan kenapa juga rejekinya harus dicaplok orang lain...?. 
     Dalam beberapa saat ayahnya diam...sambil tarik nafas...." kamu lihat andeng2 yg ada dileher itu". kata orang bijak kalau andeng2 posisinya disitu ada artinya. Dan seperti yg sudah ayah ungkapkan ...sebaiknya kamu perhatikan dalam kehidupanmu ke depan.
     Percaya...tidak percaya....bu Lina semakin hati2 dalam berbicara, dia takut pengalaman ini terulang kembali suatu saat pada orang2 yg dia cintai. Sekarang bu Lina lebih banyak berserah pada Tuhan, biar tidak mudah terpancing emosi, dia tidak ingin keluarga yg dicintainya jadi korban .
     Tapi semakin kuat keinginannya untuk berbuat kebajikan...semakin banyak godaan yg dia hadapi dalam kehidupannya, kadang bu Lina kehilangan akal sehatnya...lalu keluarlah kata2 kotor itu...dan apesnya lagi itu adalah kejadian yg menimpa keluarga dari pihak suami. boleh dibayangkan....betapa berat akibat yg ditanggung dari kejadian itu. 
     Semua kehidupan yg pernah dijalani bersama dan terukir dengan baik  sirna ditelan badai...dalam sekejap mata. Prahara menerpa kehidupan mereka tidak terbendung...bagai air hujan turun dari langit ketujuh. Sekarang bu Lina mau membuang andeng2nya...tapi kata dokter itu tidak baik, karena bisa merusak sekitarnya.
  Ini adalah tulisan Terakhir belum sempat diterbitkan, karena keadaan sakit, dan saya adiknya dimintai tolong untuk melanjutkan  sesuai pesan Alm. Ince Simanjuntak Sebelum beliau berpulang,RIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar