Sabtu, 17 November 2012

Cinta segitiga

Dunia ini begitu sempit, kita merasa orang tidak tau apa yang kita perbuat, itu merupakan suatu  kesalahan. Inilah yang terjadi di kota besar Geneva. Dua pasang suami istri dulu hidup bahagia dan saling pengertian satu sama yang lain, tiba2 jadi berantakan dan ber- keping2 tak tau apa yang akan mereka lakukan. Satu pasang suami istri sudah punya anak laki2, hidup didepan monitor sampai lupa makan, tidur pun jarang, untuk main game yang disediakan ,tinggal klik, zaman computer katanya. Kita tanda tanya kemajuan ini apakah untuk menambah pengetahuan anak2.? Semua bilang ya. Orangtua jadi kewalahan mendidik anak2 .Nah inilah yang akan kuceritakan, mudah2han para pembaca memahami negara moderen, semuanya bagus seperti yang kita bayangkan. 
     Bulu dan Bambu sudah berkeluarga dan punya anak laki2yang namanya Tubis .Mereka punya rumah tidak jauh dari perbatasan perancis, di daerah Usinens. Bambu ibu rumah tangga, Bulu kerja di Geneva di rumah sakit jiwa sebagai perawat, dengan sendirinya waktu kerja sering berganti, kadang jaga malam, kadang siang. Bambu selalu siap melayani suaminya dengan baik, dan masakannya selalu dipuji suaminya.
     Tubis tidak banyak omong terus aja didepan computernya, dipanggil makan juga susah. Dia lebih baik dirumah dari pada ikut2tan dengan teman2nya keluar minum2 atau pergi ugal2an, orangtua tidak susah. Itulah pendapat bambu yang menghabiskan waktu juga didepan tv, sepanjang hari kalau suaminya kerja. Bulu mulai cepat marah,  mungkin karena kecapekan mengerjakan  tugas seharian.
      Sebenarnya cuma 45 km jarak rumah dengan tempat kerja kalau lewat jalan tol, hanya butuh waktu 20menit kalau tidak macet. Tapi karena perobahan status diangkat menjadi kepala staf. Bulu menghabiskan banyak waktu, kadang2 untuk memberi ceramah pada pasien yang mau mendengarnya Pada waktu inilah dia jumpa dengan Manggis, yang kelihatan hyperaktif dan selalu mengajukan pendapat karena dia dari bagian dietetic, pendek kata mereka melanjutkan pertemuan lebih akrab.
     Bulu mulai sewa satu kamar untuk istirahat, tidak jauh dari tempat kerja. Kamar ini lama kelamaan jadi tempat berkencan dengan Manggis. Bulu pulang ke rumah hanya weekend saja, istri sabar juga menanti. Suatu hari seperti biasanya Manggis ketemu Bulu di kamarnya sepulang kerja, relax katanya sambil tertawa ,bahagia rasanya. Bulu menganjurkan, kalau ada waktu, kapan - kapan kita kerumahmu yah? Manggis menimpali, "aku tidak sendiri".
      Manggis pulang sudah agak malam, dia panggil2 kekasihnya tidak ada jawaban, dia bingung ! Lalu ingat oh oh tadi pagi dia ke dokter. Langsung dia kejar ke rumah sakit ternyata dia baru di operasi, karena ada cancer di testucul kanan. Itu kan cuma opersi ringan, sudah diangkat langsung chimio. Rambut rontok, muka pucat, dengan sendirinya tidak boleh berhubungan intim. Oh ..aku lupa namanya kekasih manggis... panggilannya Coco.
     Dia disuruh dokter berenang, dua kali seminggu, kebetulan dia masih dalam waktu istirahat kerja Suatu hari dia beranikan pergi ke kolam renang, kebetulan agak sepi berarti dia lebih bebas bergerak. Tidak di- sangka2 Bulu juga ada di kolam renang, mereka berlomba siapa yang lebih cepat. Dua tiga kali Coco sudah capek, baru habis operasi Testicul.
     Bulu dengan Coco saling berkenalan, karena Coco baru operasi testicul, Bulu mau lihat hasil dari operasi, lalu dia minta pengang dan merabanya, Coco ragu2, tapi mau juga, lama2 dia terangsang pegangan  Bulu, spermanya menjiprat keluar kena dada, membuat dia merasa malu, dia bilang "saya bukan homo".
     Dia merasa senang membuktikan, masih berfungsi, masih normal, seperti semula sebelum operasi. Malamnya dia coba dengan Manggis, tapi manggis ragu2 takut nanti Coco kesakitan, dia sabar menunggu sampai suaminya benar2 baik, karena dia juga sudah dapat seorang perjaka yang bisa memenuhi nafsu biologisnya.
     Sama dengan Coco makin rajin dia ke kolam renang mencari Bulu untuk kepuasan nafsunya. Pendek kata Bulu kalau tidak dengan Manggis, berarti dengan Coco, sabtu dan minggu dia pulang seperti biasa ke rumah ketemu Bambu dan Tubis, seperti keluarga yang rukun dan damai, tidak ada masalah.
     Tapi se pandai2 tupai meloncat dia jatuh juga katanya .Nah suatu hari Manggis merasa pusing dan muntah2, lalu dia periksa sendiri dengan test urine, ternyata dia hamil. Cepat2 dia mau kasih tau Bulu dan pergi ke kamar yang sering di kunjunginya, hujan lagi turun seperti di curahkan dari langit, dia gedor2 pintu, tapi Bulu tidak sendiri, dia sedang berduaan dengan Coco. Akhirnya di bukakannya pintu, dan Manggis langsung aja masuk, walaupun Bulu sudah bilang aku tidak sendiri, dia tidak ambil pusing, aku mau bicara katanya, kamar hanya kecil dengan tempat tidur yang langsung kelihatan begitu buka pintu.
     Kaget dan merasa tidak percaya bahwa mereka ( suami istri) mencintai satu laki2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar