Marchel meninggal tidak punya keturunan tapi, sempat nikah dengan cewek yang jauh lebih muda darinya, membuat keluarganya kurang senang. Begitu tau istrinya pewaris, adik perempuan Marchel jatuh pingsan di gereja. Mumun kucingnya ikut mati karena tidak mau makan.
Istri muda langsung jual rumah, tapi penghuni baru tidak betah , jual lagi, sampai beberapa kali. Sekarang penghuninya sudah agak lama, Miller dengan ceweknya. Mereka buat kolam renang, tapi tidak dibersihkan, sampai warnanya hijau.
Tahun ke dua mulailah datang penghuni baru, yaitu kodok, belum begitu rame, baru tahun ke 3 kodoknya, koakk....koak....koak. Kalau mereka sedang bercinta, ber sahut2an,membangunkan yang tidur, sekarang lagi musim bernyanyi. Orang perancis senang makan kodok, digoreng pakai mentega, enak katanya.
Kalau Miller mancing kodoknya, anjingnya duduk di dekatnya, karena yang diambil cuma kaki , lainnya di buang, burung berlomba untuk makan. Kolam renang jadinya untuk memelihara kodok. Tetangga mulai gomong, dengar kodoknya Miller...gak..? ya ...ya.... .tapi tidak ada yang langsung bilang kalau mereka terganggu dengan suara kodok.
Gimana kodokmu ? kapan panen? "cukup untuk kami berdua" katanya. Kalau kodok lagi bercinta semua penghuni desa yang terdekat susah tidur termasuk saya....ihhh...gemes deh..,dia sendiri tidak dengar karena sering kerja malam. Lama2 jadi terbiasa ,kodok bercinta menjadi musik penghibur di desa, yang tinggal dekatnya kebanyakan yang sudah tua, mereka mulai tuli....xixixixiiii.....
"Tapi syukurlah kodoknya masih terus bercinta" katanya, dengan ayam jago, ko..kok...oriko...... !!!!! mereka saling membesarkan suara, koak....koakk.....,kokoriko.
Pelan2 kokoriko datang melihat, kodok senang lalu melompat, kokoriko mau cium kodok, dia jual mahal, lalu melompat ke air. Miller tidak jadi makan kodoknya, dia lebih senang melihat kodok dengan kokoriko jatuh cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar