Rabu, 03 April 2013

Nasiiiiiiiib...Manula Anne dan Memet

Ia sedang sibuk dikamarnya, mau membuat hiasan dinding, biar kelihatan menggairahkan. Dia baru pindah karena bercerai dengan suaminya yg tidak terelakkan. Mereka punya anak satu, hidup dengan suami, di rumah yang mereka bangun bersama, sesudah pernikahan mereka 6 tahun yang lalu.
     Sayang rumah itu masih kreditan, harus di teruskan dan ternyata hanya tertulis atas nama suaminya. Dengan jelas dia tidak berhak apa2, dengan lunglai dia mencari kontrakan, yang terdiri dari satu kamar atau studio. Dinding pemisah dengan kamar yang lain hanya plako yang tipis, jadi tetangga sebelah merasa sangat terganggu saat dia mulai pasang paku di dindingnya.
     Tetangga sebelahnya mulai nggedor pintunya, dan dia buka, dia suruh masuk, sekaligus meawarin minum kopi. Kebetulan katanya, "tolonglah paku ini kamu lebih kuat", lalu dia bantu, dan mereka langsung akrab, mungkin karena senasib.
     Mereka saling membantu kalau ada yang bisa dilakukan, oh.. yah perempuan namanya "Anne", dan tetangganya namanya: "Memet". Beberapa bulan berjalan dengan baik, dua minggu sekali anaknya datang week end. Dia senang melihat anaknya, semua kebutuhan anaknya dia penuhi, dia beli apa yang anaknya senangi, kebetulan dia masih kerja di toko sepatu.
     Sesudah hampir satu tahun, mereka berpisah, ibunya meninggal, tapi yang diwariskan hanya tanaman di pot, dia ambil beberapa pot, lainnya dia taruh dijalan siapa yg suka boleh ambil. Dia tidak mengira kalau sudah seminggu dia absen tidak masuk kerja, dia di p.h.k.
     Dia mulai cari2 tempat kerja dibantu sepupunya karena merasa kasihan, tapi susah karena dia tidak punya deploma. selalu ditolak, biarpun ada tempat selalu cari yang berpengalaman. Dia tidak bisa lagi bayar sewa studionya, sudah diperingatkan yang punya rumah, tapi dia bilang; "tunggulah nanti aku bayar", gitu sampai 3 bulan.
     Suatu hari dia pulang, dia lihat barang2nya ada diluar pintu, dibuang yang punya rumah, dia menangis, hatinya serasa teriris sembilu, dia tidak tau mau kemana. Laki laki tetangga sebelah Memet, kasihan melihatnya, dia ditawarin kalau mau tinggal bersamanya, untuk beberapa hari ke depan. Anne tidak mau ,dia angkatin barang2nya ke mobil, dia coba pergi ke saudara sepupunya.
     Tapi lebih parah lagi, pacarnya tidak mau Anne nompang di rumahnya. Dia dengar dibalik pintu , dia mengerti, lalu pergi, dia buang semua tanaman yang di pot ke sungai terapung apung. Dan dia bilang, mama saya tidak bisa memelihara tanaman, yang kau tinggalkan, biarlah dia pergi, mudah2an ada yang ambil nanti dan memeliharanya, maafkan anakmu ini Anne.
     Karena sudah malam dia pergi di parking agak jauh dari kota, dia tidur di mobil, dan besoknya dia coba lagi cari kerja. Dia dapat kerja untuk bersihkan bus publik, sesudah berhenti dari jalur masing2, mereka langsung dibayar, lumayan bisa menyambung hidup.
     Sesudah selesai bekerja, mereka langsung terima gaji dan pulang, tapi Anne pura2 bilang ada yang ketinggalan dibus, lalu dia kembali dan sekalian tidur di bus karena merasa lebih nyaman. Ternyata boss datang masuk lagi ke dalam bus dan dia bilang" Anne mengapa kau tidur disini? " Anne kasih tau bosnya kalau dia tidak ada tempat tinggal. Lalu bossnya memberitahukan Anne kalau disana  ada tempat untuk alat2 pembersihan, sempit tapi cukup untuk tidur, dengan syarat jam 6 pagi harus ditinggalkan.
     Anne tidur disana beberapa hari, dan hari berikutnya teman kerjanya ada yg jatuh selagi bersihkan jendela, kepalanya terantuk, bossnya tidak mau telph ambulans, takut nama jelek, yang jatuh harus diseret ke jalan dan kasih tau dia jatuh disana.
     Ambulans datang Anne merasa jengkel sama bossnya, lalu dia kasih tau bahwa mereka adalah kerja gelap. Anne mengnundurkan diri dari situ, dia kembali ke tempatnya yang dulu, mungkin dia bisa nompang ditempatnya Memet. Sampai disana ternyata Memet juga sudah di keluarkan dari apartemennya.
     Anne pergi ke  hutan tidak jauh dari kota, kalau siang banyak orang jalan kaki ,lari2, tapi sorenya sepi. Dia tidur di mobil, pagi2 dia jalan2 di hutan itu, tiba2 dia lihat ada tenda dan jemuran dekatnya , tiba2 dia lihat tetangga yang dulu, Memet lagi mandi di sungai yang tidak jauh dari tempatnya kemping.
     Mereka tertawa senang, sambil tukar pengalaman, senasib kali. Ann tidak bisa bawa anaknya karena tidak punya tempat tinggal, hatinya hancur, makin lama makin kurus, dia tinggal di mobil, dan sudah mulai musim dingin, dia nangis, kok nasibku seperti ini, dulu hidupnya bahagia, tapi cuma beberapa tahun, suami jatuh cinta dengan teman kerjanya.
     Anne tidak terima tapi dia tidak mau di madu, Anne tidak ada penghasilan tetap, hanya bisa kerja di toko, atau bersihkan kantor2. Semua jalan tertutup baginya, hidupnya terlunta-lunta. Teman2 makin menjauh, kadang2 dia jatuh sengaja didepan restaurant, tidak ada yang datang memberi bantuan, dia tunggu tidak ada yang bergerak, dia bangun lagi  dan baru dia mengerti hidup sekarang egois.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar