Minggu, 07 April 2013

Ramalan bapaknya jadi nyata.

Hakim kesayangan bapak, sejak lahir sudah di manja, tidak boleh kerja bera, tidak boleh dimarahi, sudah tradisi di keluarga besar ini. Semua dikerjakan anak putrinya, dan orang tuanya selalu kasih tau , itomu itu rajamu nanti. Hakim makin keras kepala, dia beda dengan abangnya, yang bernama "Sudan", seperti nama negara Africa. Dia senang tinggal di rumah, dia anak kesayanggan sang ibu dan kakeknya yang sudah pikun, kalau dapat markisa, atau makanan yang di panggil hanya Sudan. Nah lengkaplah mereka berdua jadi anak special dan selalu dimanja. Hakim dari dulu selalu di kasih tau bapaknya bahwa dia nanti jadi hakim benaran, bukan cuma namanya, karena dia lahir sudah berselempang katanya,(tali pusar nya lewat bahu). Di kampung itu suatu tanda masa depan anak .  

     Kalau anak kesayangan ibunya ,dia mimpi punya pisau yang tumpul, berarti anaknya kurang pintar, otaknya tumpul. Si bapak selalu bilang anak mamanya. Kadang kedengarannya, lucu, tapi menjengkelkan. Hakim mulai masuk sekolah menengah,di daftarkan di Yayasan Katholik, tapi belum satu tahun dia merasa sendirian, temannya selalu duluan keluar dan main2 di jalan.

     Diapun pindah tanpa sepengetahuan orang tuanya, ke s m p neg biar sama2 dengan teman2nya. Dia merasa plong, dia main sepanjang waktu, mulailah main judi kecil2an, semua diarahkan satu kampung, untuk bolos sekolah dan bermain judi di pengunungan, mereka baru pulang kalau  jam sekolah sudah usai.

     Ternyata  mereka makin sering tidak hadir di kelas, orang tua di panggil, karena anak banyak absennya.Terpaksa si bapak datang menghadap gurunya, lalu dikasih peringatan "anak boleh tamat dari smp tapi tidak lulus ",kembali dia di daftarkan ke sma katholik, mudah2an ada perobahan.Tapi disana juga guru2 kewalahan, dia masuk dari jendela, keluar dari jendela juga kalau tidak senang dengan gurunya.

     Bapak di panggil kepala sekolahnya, dikasih tau bahwa kelakuan anaknya, benar - benar sudah keterlaluan.Tidak pernah masuk, hanya masuk untuk ujian saja, tapi nilainya bisa memenuhi syarat untuk naik kelas dua. Beruntung dia masih diterima, tapi tahun kedua dia sama juga kebanyakan absen dari pada hadir, maka dia dikeluarkan, dan jadilah dia pindah dari sma yg saru ke sma yg lain , semua sma yg ada diseluruh kota dia jelajahi.

     Bapak pusing tujuh keliling, tidak tau mau diapain anak kesayangannya. Si bapak kembali menghadap kepala sekolah sma katholik, minta tolong biar anaknya diterima masuk kls 3 di sekolah itu, "kalau tidak sekolah dia bisa jadi garong" begitu kata bapaknya. Kepala sekolah kasihan sama bapaknya, "baiklah suruh anakmu datang" katanya. pendek kata ujian terakhir sma di alulus guru2 nya pada heran, gimana dia bisa lulus tidak pernah belajar.

     Sebenarnya dia belajar dibawah pohon, dia pinjam buku kawan2nya jang rajin hadir di sekolah . Sebenarnya otaknya pintar. Nah dia berangkat ke Jawa mau kuliah, kakanya yang sudah duluan merantau datang menjempunya, mereka berangkat sama2, lalu dia mendaftar ke univ katholik. Dia kuliah disana, satu kos dengan teman sekampung yang rajin belajar, dia di arahkan agar belajar dengan baik.  

     Tapi setelah temannya ini selesai kuliah dia tinggal dengan si nenek di rumah gedhek, mereka tanam ubi jalar di samping rumah, si nenek lebih senang tinggal degan Hakim daripada sama anaknya dia bolak balik di jemput, dia tidak mau. Dia masak nasi si Hakim, apa adanya. Belanja dari rumah tidak lancar, kakaknya yang kerja di r s lah membantunya, kadang2 dia bawa nasi penuh dengan lauk di masukkan dalam kaleng roti, cukup untuk mereka makan selama dua hari .

     Kakaknya hanya memikirkan adiknya, semua gaji tiap bulan di berikan untuk membantunya.Tapi tiba waktunya untuk mikir diri sendiri, si kakak mengundurkan diri dari rs, Hakim masih belum selesai kuliah, dia melanjutkan penyakitnya main judi, semua di jual, sepatu, pakaian, tinggal sandal jepit. Kakaknya masih mau menolong kalau dia mau, ternyata susah juga kalau memang sudah hobby untung adiknya ada  di yogya, di suruh ngecek ke kampus apakah dia benar2 kuliah, dan" jangan kasih duitnya tapi bayar langsung uang sekolah", kata kakaknya. Begitulah yang terjadi, dia marah.  

     Bapaknya sakit keras, dia disuruh pulang, ternyata tidak lama kemudian bapaknya  meninggal , anak kesayangannya belum selesai kuliah, belum ada kerja. Dia disuruh tinggal di kampung menemani ibu yang sangat menderita .Anak2 yang masih jejer  dan masih butuh banyak biaya, mau ambil dana pendidikan dari mana?. Selama bapaknya di rumah sakit kurang lebih 2bln, membutuhkan banyak biaya pengobatan.

     Si hakim pengangguran, turun kesawah untuk mencangkul, tapi tidak lama kembali penyakit main judinya kambuh, daripada menambah penderitaan ibunya,ibunya minta padanya lebih baik dia pergi dari kampung. Tapi mungkin juga dia menyesali dirinya, tidak berhasil kuliah, sampai bapaknya meninggal. Kakaknya merasa kasihan juga melihat adiknya jadi pengangguran, waktu pulang kampung sesudah bapak meninggal, dia diskusi dengan suaminya, dia ditawarin kalau masih ada minat melanjutkan kuliah.

     Dengan senang hati, dia berangkat sama2 ke yogya, dan kuliah lagi dengan syarat hanya satu tahun. Dia selesai sarjana tapi hanya lokal, mau cari kerja, tidak terpakai, dia mau pulang, rencana mau kawin dengan temannya, yang dia kenal waktu di kampung, perempuan sudah kerja, ibundanya sudah kenal.Tapi mungkin tidak jodoh dia bertemu dengan temannya sesama pemain judi/ kartu hehehe......, dia dikasih tau kalau ada kakak istrinya yang belum nikah, hohoho ..... kalau kamu mau... kenalan?.......seperti jualan aja nih .Wah ternyata mereka cocok, dia kasih tau keadaannya, memang sudah sarjana tapi hanya lokal. Hehehe...., yg perempuan seperti dapat mahligai cinta, dia kasih tau orang tuanya, semua setuju, pesta di rencanakan di jakarta.

     Hakim tidak punya duit, adat mereka harus ada tukon dari laki2, wah..... tidak masalah yang perempuan pinjam dari kantornya, dia bilang calonnya lah yang kasih, Yuuuupy ...lancar semua, pesta di gedung, bangganya mertua, punya menantu sarjana, soal kerja ''?, mertua banyak kenalan , bisa diatur belakanganlah dipikirkan. Adik2nya semua senang, datang waktu pesta pernikahan, tapi mere ka yang jadi pengantin? semua hadiah nikah di bawa ke pasar senen untuk di jual hahahaha,.... Sebenarnya pantang karena itu ulos tondi katanya, nanti bisa susah rumahtangganya.

     Tapi mereka tidak ada yang tau kali, karena mereka sudah perantauan. Mereka kembali ke rumah mertua, biar alamat lebih bagus dan kelihatan megah.Tapi pernah kakaknya pulang, di undang tinggal di rumah mertuanya itu, kakaknya kecewa, mertuanya kelihatan veodalis seperti belanda .suara keras kalau memanggil orang. Apakah  mereka pada tuli ?.Untung tidak lama, omong sama iparnya tidak nyambung, tapi apaboleh buat dia sudah jodoh dari adiknya, yang penting mereka bahagia .



1 komentar: