Selasa, 12 Maret 2013

Nasib Malang Pencari Kayu

Sedih rasanya menuliskan, tapi biar orang yang membaca cerita ini, tau apa sebenarnya yang terjadi , dan siapa yang bersalah menurut anda? Walaupun kita sudah tau, bahwa perbuatan manusia, mengambil getah dengan cara mengupas pohon2 yang masih berdiri, bisa membahayakan bagi orang yg kebetulan lewat, karena pohon yg sudah berlobang akan mudah ambruk bila tertiup angin. 
     Ini terjadi di suatu desa tidak jauh dari Balige, waktu itu angin bertiup agak kencang, dibarengi hujan sedikit rintik2 menambah situasi makin seram. Seorang ibu muda pergi mengambil kayu dihutan, bermaksud mencari kayu bakar untuk dibawa ke pasar besok hari, karena besok adalah hari Jumat dimana pasar tradisional akan ramai dikunjungi masyarakat sekitar Danau Toba, itu sudah tradisi dan cuma sekali dalam seminggu. Lumayan untuk  beli ikan asin, katanya dalam hati.
     Dia pergi dengan membawa 2 anaknya yang putri, baru umur 4thn, dan yang satu lagi masih digendong. Angin sedang bertiup kencang, dia sedang asyik mengambil dahan yang sudah kering tiba2 krak bum...., pohon tumbang menimpa anaknya yg umur 4 tahun, dan dia sendiri, tidak bisa apa2, terhimpit ,anak yang digendong selamat karena dia lepas dari gendongnya.kepala anak perempuannya pecah dan otaknya ke ciprat keluar ,anjingnya langsung makan ,dijilatin semua sambil dia menggongong. Tiba - tiba  anaknya yang paling tua, merasa khawatir, kok sampai sore ibunya belum pulang2.
     Dia menyusul dan panggil2, tidak ada yang menjawab, kecuali anjingnya. Dia lari  cepat2, dan dilihatnya ibunya tidak sadarkan diri, lalu dia minta bantuan pada warga sekitar. Pohon yang besar harus dipotoung supaya ibunya bisa keluar. Semua heboh dikampung, disalahkan lagi kenapa pergi ke hutan ? saat angin begitu kencang bertiup ?. Lalu pohon di periksa ternyata sudah habis di kikis, setiap mengambil getahnya untuk dijual ke kota untuk nyalakan api yang disebut pukka2.
     Berarti ada kesalahan dari masyarakat, semua pohon pinus yang masih berdiri sudah di seset sekeliling untuk mengambil getahnya. Kalau angin bertiup agak kencang, pohon akan tumbang karena usianya juga sudah lebih dari 30tahun. Petani agak marah karena pohon tersebut mematikan pohon lainnya. Mereka juga jadi kekurangan air, pinus yang ditanami adalah berakar serabut, kalau tumbang karena angin tanah sekitarnya ikut terbongkar, karena hanya diatas .
     Lama2 gunung jadi erosi, kalau hujan turun, tanahnya ikut tergerus sekalian, mau nanam padi seperti sedia kala, tidak cukup air,sekarang mereka hanya bisa menanam kopi, dan harus beli beras. Sementara ibu yang tertimpa pohon tadi, masih belum sadarkan diri, hingga anak putrinya di kebumikan dia belum sadar, tapi sekarang dia sudah baik, dan anaknya yang digendong saat kejadian, sehat, dan tidak terjadi apa2, semua orang juga heran kok anak itu bisa lepas dan terlempar agak jauh kesisi kiri, jadi tidak kena pohon yang tumbang. Mulai saat itu orang kampung selalu hati2 kalau ada angin kencang, mereka tidak pergi ke hutan, lebih baik tinggal di rumah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar