Senin, 18 Maret 2013

Payudara yang kebesaran.

     Tiap pagi aku lewat dari depan rumahnya, dia selalu sibuk dengan koleksinya, di halaman rumah. Aku sebut "museum di vovinens". Rumah itu selalu  kelihatan rapih dari luar, ada binatang2, ada patung2, macam2lah.... penuh hiasan di kebunnya, tapi semua artivisial. Makin hari makin menunduk, si ibu yg punya koleksi karena payudaranya semakin besar, pungungnya jadi sakit, sakin besarnya dia bisa taruh tempat cup diatasnya kalau lagi minum kopi. hahahahaaa....Itu cuma seloroh dari orang2  kampung. 
     Punggung makin lama makin sakit, dia pergi ke dokter untuk consultasi, oleh dokter disarankan operasi untuk mengurangi lemak di payudaranya. Dia kasih tau sama suaminya, lalu suaminya bilang "buat apa ?, enak gitu bisa untuk bantalku", "hahahaaa... bolehlah tapi jangan terlalu banyak yah," operasi di laksanakan, untuk itu dia harus mondok untuk pemulihan kesehatan. 
     Nah ! temannya datang untuk besuk dan aku ikut mengantar, sambil omong2, kadang bikin lelucon, temannya tanya, kamu apakan B.H mu nanti...? "Oh kirim aja ke negara miskin, bisa dijadikan ayunan" katanya sambil ketawa, hahaha. dan lemak mu itu dijadikan minyak goreng? hihihihi.Wah gila2an mereka, tapi yang di operasi masih sakit kalau ketawa, takut jahitannya terbuka.
     Yang di operasi balik bertanya, apa kabar dari teman kita, madame Sadame? yang besuk bilang,     "Ohh dia sudah pulang dari rumah sakit, kemarin baru di kubur" katanya.Yah kalau sudah lanjut usia, mereka sering mengantar teman2nya ke liang kubur .Sudah lumrah makin lama makin berkurang, akhirnya tinggal seorang. Tapi di desaku ini, lebih banyak perempuan yang panjang umur, dan masih aktif berkebun. 
     Nah sudah hampir seminggu, yang di operasi di ijinkan pulang.Wah langsung dia tegak, dia bilang merasa lebih ringan dan dia lebih cekatan lagi menambah koleksinya."Ya ampun "dia beli boneka yang plastik yang besar, hampir sama besarnya dengan dia, lalu di bikin pakai behanya, yang sudah terlalu besar untuk dia sekarang. 
     Dia pajang di depan rumah, untuk menambah koleksinya dan diberi nama madame la grosss nene...Kita hanya bisa ketawa, karena selain tempat ini kampung sepertinya mati, tidak ada gairah hidup, pintu rumah semua tertutup, sepertinya tidak ada penghuninya lagi. Kadang ada anjing yang gong2, untung si grossnene, masih duduk terus di luar, tapi yang punya tinggal di dalam karena sudah ada penggantinya. Natal lebih cemerlang lagi karena di taruh lampu kecil yang beruwarna warni , penuh halaman rumah, pohon2.terimakasih grossnene.Fin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar